Dengan terbentuknya aliansi NATO pada tahun 1949, jenderal dan perencana sipil berbicara tentang perlunya standardisasi peralatan, senjata dan perlengkapan. Hal ini untuk memudahkan dalam operasi bersama.
Inggris yang terkesan dengan FAL tidak bersedia memilih senjata lain. Menurut mereka senjata api ini sangat unggul dibandingkan pesain lain dan juga mudah dalam merawat. Sementara Jenderal Amerika tidak mau menerima selain senjata kaliber 30 dan bersikeras dengan prototipe senjata yang disebut T25, cikal bakal dari M14 yang sebenarnya tidak lebih dari sebuah Garand yang ditingkatkan.
Segera, ada “pertempuran peluru” antara Gedung Putih dan Downing Street. Presiden Harry Truman dan Perdana Menteri Winston Churchill bahkan mengadakan pertemuan mini, di mana rumor mengatakan mereka membuat kesepakatan bahwa AS akan mengadopsi FAL sebagai senapan tempur utamanya jika Inggris mengadopsi putaran 7.62 x 51 mm NATO.
NATO mengalah dan mengadopsi putaran itu. Namun, AS ternyata mengingkari kesepakatan dan tetap mengembangkan M14 yang menembakkan 7,62 mm, dan mengadopsinya sebagai senapan utama militer Amerika. Tetapi negara NATO tetap menggunakan FN FAL dengan putaran NATO,
FAL kemudian masuk ke produksi pada tahun 1953 dan FN terus memproduksi senapan sampai 1988. M-14 menjadi senapan tempur utama AS beberapa tahun sebelum digantikan oleh M-16.
“Terlepas dari aktivitas politik yang berlangsung sebelum adopsi, ternyata katrid 7,62 x 51 mm NATO sangat baik dan kuat,” tulis Robert Cashner, penulis f The FN FAL Battle Rifle. “Dengan jutaan FAL diproduksi dan didistribusikan ke dunia, senapan memainkan peranan besar dalam membuat keberhasilan dari 7,62 x 51mm NATO.”
Vietnam adalah salah satu tempat yang nama FAL jarang disebut. Padahal senjata ini terbukti sukses dalam perang teserbut. Senjata dibaw tangan pasukan Australia yang berjuang sebagai sekutu Amerika Serikat di bawah Southeast Asian Treaty Organization (SEATO).
Lebih dari 60.000 orang Australia dikirim dalam Perang Vietnam 1962-1972, termasuk Batalyon 1, Royal Australian Regiment. Lebih dikenal sebagai 1RAR, mereka bertempur di banyak pertempuran yang signifikan selama eskalasi perang di pertengahan 1960-an.
Selama keterlibatan, mereka sering menghadapi Viet Cong yang dilengkapi AK-47 baru yang disediakan oleh negara-negara Komunis China dan Blok Timur.
Meskipun lebih berat dan lebih panjang (FAL adalah salah satu senapan tempur terpanjang abad ke-20), pasukan 1RAR menilai senjata ini cocok untuk perang hutan.
Putaran NATO cukup untuk melesat melalui dedaunan tebal tempt lawan bersembunyi. Senjata ini juga dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan versi awal dari M-16 yang dibaw pasukan AS. FAL jarang macet dan salah sasaran, dua masalah yang mendera M-16 pada tahap awal.
Sumber: We Are The Mighty