Situasi Pasukan Ukraina di di dekat garis depan selatan Pokrovsk semakin kritis. Mereka dikabarkan memilih mundur untuk menghindari pengepungan yang semakin ada di depan mata.
Strategi militer Rusia sekarang tampaknya mengepung kota Pokrovks yang merupakan pusat transportasi utama di kawasan tersebut. Pendekatan tersebut, menghasilkan sejumlah kuali wilayah besar yang dikepung oleh pasukan Rusia. Salah satunya terletak di selatan Pokrovsk. Tepatnya antara Nevelske, Hirnyk dan Krasnohorivka.
Roman Pohorily, analis dan pendiri peta Deep State Ukraina mengatakan pasukan Ukraina kini telah mundur dari desa Nevelske untuk menghindari pengepungan. Deep State selama ini aktif dalam memantau perkembangan garis depan terbaru di Ukraina
Dengan mundurnya pasukan menurut Pohorily ancaman terjebak dalam pengempungan tidak terlalu serius. Tetapi perwira militer di garis depan mengatakan penarikan mundur seharusnya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Para komandan lapangan berpendapat, nyawa dan sumber daya telah terbuang sia-sia pada sesuatu yang tidak dapat mereka pertahankan.
Perwira yang meminta tidak disebutkan namanya itu kepada BBC mengatakan pimpinan militernya ingin mempertahankan jabatan mereka dengan segala cara. Ini sering kali menyebabkan hilangnya pasukan dan sumber daya.
Menurutnya Ukraina tidak berencana untuk maju ke arah kota Donetsk dalam waktu dekat. Jadi mengapa harus mempertahankan posisi di dekat Nevelske saat mereka banyak kehilangan Hirnyk. Dia menambahkan jauh lebih baik mundur ke Hirnyk dengan kerugian sumber daya minimum dan mempertahankan posisi tersebut. Menurut perwira tersebut, saat Rusia memiliki lebih banyak orang dan sumber daya, tetap bertahan adalah straetegi yang ceroboh.
Jika dilihat di peta, wilayah Donetsk tampak seperti cumi-cumi. Untuk mempertahankan semua tentakel, Ukraina memerlukan posisi dan pos pengamatan yang jauh lebih banyak. Mereka perlu menahan kelompok penyerang yang jauh lebih besar karena Rusia mencoba menyerang dari semua sisi.
Untuk selengkapnya simak tayangan berikut: