Latihan udara Falcon Shield 2024 antara Angkatan Udara Uni Emirat Arab dan China memunculkan kekhawatiran. Ini terkait keterlibatan jet tempur Mirage 2000.
Latihan dimulai pada 10 Juli 2024 dan akan berlanjut hingga akhir Juli ini. Angkatan Udara Uni Emirat Arab mengerahkan jet Mirage 2000 buatan Prancis ke pangkalan udara di China.
Menurut laporan International Institute of Strategic Studies (IISS) hal ini menjadi perhatian. Mengingat jenis pesawat tersebut digunakan oleh Angkatan Udara Taiwan dan India. Dua dua musuh regional China. Lembaga pemikir itu menganalisis citra satelit pangkalan udara di Hotan, di provinsi Xinjiang, yang memperlihatkan sedikitnya tujuh jet Dassault Mirage 2000-9DAD/EAD.
Varian Mirage ini dikhususkan untuk serangan darat dan serangan penetrasi dalam. Meskipun masih memiliki kemampuan udara-ke-udara yang tangguh. Taiwan saat ini dilaporkan memiliki 54 Mirage 2000 yang beroperasi. Pada 1990an negara ini memesan 60 pesawat. Jumlah itu mencakup 48 Mirage 2000-5EI kursi tunggal dan 12 Mirage 2000-5DI kursi ganda.
Menariknya laporan menyebutkan 30 jet Mirage 2009-D milik UEA dijadwalkan akan ditransfer ke Maroko setelah menerima lampu hijau dari Paris. UEA juga sedang dalam proses mengganti Mirage dengan Dassault Rafale F4 baru .
Pesawat UEA lainnya yang terlibat dalam latihan ini termasuk pesawat Airbus A330 MRTT . Latihan pada tahun 2023 juga melibatkan jet Mirage. Bersama dengan dua pesawat kargo Boeing C-17A Globemaster.
Angkatan Udara Uni Emirat Arab juga menerbangkan Lockheed Martin F-16E/F Block 60 buatan Amerika. Tetapi pesawat ini tidak menjadi bagian dari latihan Falcon Shield. Taiwan juga memiliki 142 unit dalam inventaris dan telah memesan 66 pesawat lagi. Hampir dipastikan Uni Emirat Arab dapat menghadapi konsekuensi serius jika jenis itu dikerahkan ke China.
Untuk informasi selengkapnya simak dalam tayangan berikut: