Ukraina disebut berusaha mencuri sebuah bomber Tu-22M Backfire, tetapi rencana itu berhasil digagalkan oleh Rusia.
Pihak berwenang Rusia mengatakan mereka menggagalkan upaya Ukraina untuk meyakinkan seorang pilot untuk membajak pesawat pengebom Tu-22M3. Pesawat yang memainkan peran penting dalam serangan rudal Rusia terhadap kota-kota Ukraina. Ini menjadikan pesawat tersebut telah menjadi target rencana Ukraina sebelumnya.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengklaim bahwa dinas khusus Ukraina mencoba membuat seorang pilot membajak pesawat pembom dan membawanya ke Ukraina. Negara-negara NATO yang tidak disebutkan namanya juga dikatakakn terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan rencana tersebut.
“Intelijen Ukraina bermaksud merekrut seorang pilot militer Rusia untuk mendapatkan imbalan uang dan pemberian kewarganegaraan Italia, serta membujuknya untuk menerbangkan dan mendaratkan kapal induk rudal di Ukraina,” klaim FSB Senin 8 Juli 2024.
Kantor berita resmi Rusia TASS melaporkan bahwa sebagai hasil dari intelijen yang dikumpulkan dalam operasi tersebut, Pangkalan Udara Ozernoe Ukraina diserang. Tetapi tidak ada tanggal atau bukti yang diberikan.
Kyiv Post melaporkan bahwa satu-satunya serangan yang diketahui di pangkalan ituterjadi pada 27 Februari 2022. Atau selama hari-hari awal invasi skala Rusia. Pangkalan ini merupakan markas Brigade Penerbangan Taktis ke-39 Ukraina.
Ini bukan kali pertama Rusia menyebut Ukraina mencoba memikat pilot Rusia agar mencuri pesawat pengebom Backfire. Pesawat jarak jauh berkemampuan nuklir yang telah banyak terlibat di Ukraina. Terutama meluncurkan rudal jelajah supersonik seri Kh-22 atau Kh-32.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: