MiG-31 adalah salah satu pesawat paling kuat di angkatan udara Rusia. Jet tempur ini juga menjadi ancaman berbahaya bagi Ukraina.
Salah satu yang menakutkan adalah Foxhound mampu membawa rudal hipersonik Kinzal. Tugas yang diberikan kepada varian MiG-31K. Sementara MiG-31BM juga menjadi predator berbahaya. Pencegat ini mampu menggunakan rudal udara-ke-udara R-37M dengan jangkauan sekitar 200 kilometer.
Menurut The Military Balance 2024, Angkatan Udara Rusia memiliki 88 MiG-31BM. Selain itu ada sekitar 24 pencegat MiG-31K yang naik dari perkiraan 12 unit pada tahun 2023. Sementara 30 MiG-31BM lainnya milik penerbangan angkatan laut. Dengan demikian totalnya menjadi 132 hingga 142 pesawat. Angka ini tidak tidak memperhitungkan kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dan pertempuran melawan Ukraina sejak awal tahun 2024.
Jumlah sekitar 140 pesawat itu signifikan. Tetapi perlu diketahui MiG-31 adalah salah satu jet tempur paling banyak diproduksi Rusia ketika masih era Soviet. Dari tahun 1975 hingga 1994 sebanyak 519 unit dibangun. Sementara MiG-31K yang merupakan varian terbaru bukan pesawat baru. Tetapi dibuat dengan mengubah model dasar.
Selain digunakan Rusia sekitar 30 hingga 50 MiG-31 ditransfer ke Kazakhstan. Satu-satunya pengguna asing pesawat jenis ini. Kemungkinan besar semua pesawat Kazakhstan ini sudah pensiun.
Mengingat jumlah awal sekitar 500 unit, armada MiG-31 yang tersedia di Rusia telah berkurang hampir tiga per empat selama 30 tahun terakhir. Dan tidak ada pesawat baru jenis ini yang diproduksi saat ini. Kenapa begitu banyak pesawat yang tidak lagi digunakan?
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: