Sedikitnya 45 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah kamp pengungsi Palestina di kota Rafah Gaza selatan.
Video dari lokasi kejadian di kawasan Tal al-Sultan pada Minggu malam menunjukkan ledakan besar dan kebakaran hebat yang terjadi. Serangan terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah. Tempat ratusan ribu orang diyakini masih berlindung.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan serangan udara hari Minggu menargetkan tenda-tenda pengungsi di dekat fasilitas PBB di Tal al-Sultan. Sekitar 2 km barat laut dari pusat Rafah.
Serangan ini mengundang marah banyak pemimpin dunia. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia marah dengan serangan Israel ini. Dia mengatakan operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah yang aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Dia juga menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera.
Sedangkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu atas serangan mematikan ini. “Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan,” kata Erdogan.
Italia juga mengatakan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza tidak lagi dapat dibenarkan. Hal ini merupakan salah satu kritik paling keras yang dilontarkan Roma sejauh ini terhadap perang Israel di wilayah tersebut. Menteri Pertahanan Guido Crosetto mengatakan Spanyol menyaksikan situasi ini dengan putus asa.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: