Banyak amunisi dipandu buatan Amerika di Ukraina gagal bertahan terhadap teknologi pengacau Rusia. Ini mendorong Kyiv untuk menghentikan beberapa persenjataan tersebut.
Hal itu terungkap dalam penilaian rahasia internal Ukraina yang diperoleh oleh Washington Post. Gangguan yang dilakukan Rusia terhadap sistem panduan senjata modern Barat, termasuk peluru artileri dipandu GPS Excalibur. Selain itu juga Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS yang dapat menembakkan beberapa roket dengan jangkauan hingga 50 mil.
Situasi ini telah mengikis kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya. Para pejabat Kyiv juga segera mencari bantuan dari Pentagon untuk mendapatkan peningkatan dari produsen senjata.
Kemampuan Rusia untuk memerangi amunisi berteknologi tinggi mempunyai implikasi luas bagi Ukraina dan para pendukungnya di Barat. Hal ini juga berpotensi memberikan cetak biru bagi musuh seperti China dan Iran. Dan ini adalah alasan utama mengapa pasukan Moskow mendapatkan kembali inisiatif dan mencapai kemajuan di medan perang.
Tingkat keberhasilan peluru Excalibur rancangan Amerika misalnya, turun tajam selama beberapa bulan. Bahkan hingga kurang dari 10 persen mencapai target. Menurut penilaian rahasia itu militer Ukraina meninggalkan senjata tersebut sejak tahun lalu.
Ukraina pada awal 2023 berhasil menggunakan peluru Excalibur 155mm dengan lebih dari 50 persen peluru tersebut secara akurat mencapai target. Selama beberapa bulan berikutnya, angka tersebut turun di bawah 10 persen. Dan penilaian menunjukkan gangguan GPS Rusia sebagai penyebabnya.
Studi tersebut memperingatkan bahwa jauh lebih sedikit peluru yang ditembakkan pada akhir periode penelitian. Dan banyak yang tidak teramati sehingga tingkat keberhasilan tepatnya tidak jelas.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: