Site icon

Putin, Nuklir dan Janji Kemenangan

Vladimir Putin bersumpah setia kepada Konstitusi Rusia pada pelantikannya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden. Dan dia mengatakan  negaranya akan muncul sebagai pemenang dan lebih kuat dari periode sulit saat ini.

Upacara pelantikan dilakukan Selasa 7 Mei 2024 di Istana Grand Kremlin. Amerika Serikat, Inggris dan beberapa negara Uni Eropa memboikot acara tersebut di tengah perang Rusia di Ukraina.

Di depan sekitar 2.500 orang Putin dalam pidato inagurasinya mengatakan Rusia adalah bangsa yang bersatu dan besar. Bersama-sama Rusia akan mengatasi semua rintangan. Mencapai semua yang telah direncanakan dan bersama-sama akan menang.

Pria berusia 71 tahun itu memenangkan pemilu bulan Maret dengan meraih 87,28 persen suara  Upacara pelantikan berlangsung sehari setelah Rusia mengumumkan rencana untuk melakukan latihan senjata nuklir taktis . Dan  menyalahkan tindakan provokatif oleh negara-negara Barat terkait Ukraina. Negara yang diinvasi Rusia lebih dari dua tahun lalu.

Putin juga berterima kasih kepada tentara yang mengambil bagian dalam perang . Dan  mereka pahlawan yang berjuang untuk tanah air.  Dia meyakinkan bahwa kepentingan dan keamanan rakyat Rusia akan tetap menjadi prioritas utamanya.

Pemimpin Rusia tersebut mengatakan dia tidak mengesampingkan dialog dengan negara-negara Barat. Namun  dia bersikeras bahwa dialog harus dilakukan dengan syarat yang setara,  dan  menghormati kepentingan satu sama lain. Putin menegaskan pilihan  ada di tangan Ukraina dan Barat. Apakah mereka berniat untuk terus berusaha membendung Rusia, melanjutkan kebijakan agresi, terus memberikan tekanan terhadap Rusia atau mencari jalan menuju kerja sama dan perdamaian.

Seperti diketahui pasukan Rusia dan Ukraina sangat terpukul dalam perang tersebut. Dengan banyak korban di kedua pihak. Namun pasukan Rusia telah memperoleh kekuatan di Ukraina yang sedang berjuang mengatasi kekurangan tentara dan persenjataan.

Untuk selengkapnya simak tayangan berikut:

Exit mobile version