Site icon

Perpecahan Tingkat Tinggi Guncang Ukraina, Zaluzhny Dipecat?

Kabar perpecahan tingkat tinggi menerpa Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky dikabarkan telah memecat panglima angkatan bersenjata Jenderal Valery Zaluzhny.

Rumor itu menguat dalam beberapa hari. Zelensky dan Zaluzhny dilaporkan bertemu pada Senin 29 Januari 2024. Dalam pertemuan itu Zelensky meminta Zaluzhny untuk mengundurkan diri. Tetapi jenderal itu menolak. Presiden akhirnya memutuskan untuk memecat panglimanya.

Sejumlah sumber membenarkan peristiwa itu. Tetapi sumber lain menolaknya.   Zaluzhny dikatakan masih memegang jabatannya untuk saat ini. Namun , keputusan resmi presiden diperkirakan akan segera mengkonfirmasi pemecatannya.

Kabar lain menyebutkan setelah sempat dipecat Presiden Ukraina mengembalikan posisi Zaluzhny. Ini setelah dua nama yang ditunjuk tidak bersedia menggantikan posisi panglima.

Juru bicara Zelensky Serhiy Nykyforov membantah kabar pemecatan Zaluzhny.  Dia menegaskan Presiden tidak memecat Panglima. Namun seorang pejabat senior militer yang mengetahui pembicaraan tersebut mengakui hal itu. Dia mengingatkan bahwa perpecahan ini akan mengganggu upaya Ukraina melawan invasi Rusia yang sudah berlangsung dua tahun.

Sumber itu mengatakan, dalam pertemuan hari Senin, Zelensky mengatakan kepada Zaluzhny bahwa warga Ukraina sudah bosan dengan perang. Selain itu para pendukung negara tersebut juga memperlambat bantuan militer. Hingga komandan baru diharapkan akan memulihkan situasi. Anggota senior staf Zaluzhny juga diperkirakan akan diberhentikan.

Dua orang yang mengetahui pembicaraan itu mengatakan dalam pertemuan itu perbedaan pendapat di antara keduanya memuncak mengenai berapa banyak tentara yang perlu dimobilisasi Ukraina tahun ini.

Dua nama muncul tentang siapa yang akan menggantikan Zaluzhny. Salah satu kandidat utama adalah kepala intelijen militer Ukraina Letjen Kyrylo Budanov yang berusia 38 tahun. Nama lain adalah Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky. Komandan pasukan darat Ukraina berusia 58 tahun.

Kabar menyebutkan keduanya telah menolak jabatan panglima. Ini yang mendorong Zelensky kemudian dikatakan mengembalikan posisi Zaluzhny. Selain itu sejumlah negara NATO termasuk Inggris dan Jerman menyatakan keprihatinan dengan pemecatan jenderal tersebut.

Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut:

Exit mobile version