F-16 Datang dan Mengubah Pertempuran Udara
F-16 Amerika di Pangkalan Spangdhalem Jerman

F-16 Datang dan Mengubah Pertempuran Udara

F-16 Fighting Falcon adalah pesawat tempur yang paling banyak dioperasikan di planet ini karena suatu alasan.

Di era ketika desain pesawat tempur sebagian besar terfokus pada metrik glamor seperti kecepatan tertinggi dan batas layanan, F-16 muncul sebagai perwujudan pendekatan baru dalam peperangan udara.

Dengan menggunakan analisis rahasia pertempuran udara-ke-udara sebagai panduannya, General Dynamics merancang sebuah pesawat tempur yang menekankan kinerja dalam batas kecepatan tertentu. Di mana pertempuran udara kemungkinan besar akan terjadi.

Hasilnya adalah sebuah pesawat yang mungkin tidak mencetak rekor kecepatan atau pendakian apa pun seperti F-15 Eagle yang mendahuluinya. Namun  tetap bisa mengungguli, mengalahkan, dan mengungguli hampir semua pesawat tempur yang pernah ditemuinya. Dan  semuanya dengan uang kurang dari setengah biayanya  petarung papan atas pada zamannya.

Sama seperti F-35 saat ini, ketika F-15 pertama kali muncul pada awal tahun 1970an, performanya yang tak tertandingi datang dengan harga yang hampir tak tertandingi. F-15A awal hadir dengan harga sekitar US$28 juta per pesawat. Jika  disesuaikan dengan inflasi saat ini menjadi sekitar US$227,5 juta per unit. Itu berarti harga satu unit F-15 hampir setara dengan harga tiga unit F-35A saat ini.

Hal ini membuat banyak pejabat Pentagon khawatir bahwa USAF tidak mampu menjadikan Eagle sebagai tulang punggung armada tempur Amerika.

Peluang inilah yang ditunggu-tunggu oleh sekelompok kecil pejabat Angkatan Udara, analis pertahanan, dan orang dalam industri yang secara kolektif dikenal sebagai the Fighter Mafia. Berbeda dengan pesawat tempur udara sebelumnya seperti F-4 Phantom II, atau yang lebih modern seperti F-15 Eagle, Fighter Mafia lebih mengutamakan ketangkasan dibandingkan tenaga. Juga keterjangkauan dibandingkan kompleksitas teknologi.

Meskipun kebijaksanaan yang berlaku saat itu memprioritaskan hal-hal seperti kecepatan tertinggi dan kapasitas senjata di atas segalanya, Fighter Mafia memperjuangkan sesuatu yang mereka sebut Energy Maneuverability Theory (atau teori E-M).

Teori Manuver Energi sebagian besar berasal dari pengalaman hidup pilot pesawat tempur John Boyd. Sosok yang melakukan misi tempur di Korea dengan F-86 Sabre. Dia kemudian menjadi instruktur yang produktif di Sekolah Tempur Angkatan Udara. Di mana ia mempelopori gagasan bahwa dogfighting bukanlah suatu seni. Melainkan ilmu yang dapat diukur .

Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.