Laut Merah Kembali Buktikan Mahalnya Melawan Drone Murah
SM-2

Laut Merah Kembali Buktikan Mahalnya Melawan Drone Murah

Upaya Amerika dan sekutunya untuk mematahkan serangan Houthi di Laut Merah semakin menggambarkan ketimpangan biaya untuk melawan senjata murah.

Seperti dilaporkan sebelumnya kapal perusak Angkatan Laut Amerika dan Inggris pada 9 Januari 2024 menembak jatuh total 24 rudal dan drone Houthi yang diluncurkan dari Yaman. Ini adalah serangan terbesar yang dilakukan Houthi sejauh ini. Dan biaya untuk hari itu sangat besar.

Komando Sentral Amerika melaporkan bahwa 18 drone, dua rudal jelajah anti-kapal dan satu rudal balistik anti-kapal ditembak jatuh oleh pasukan Amerika dan Inggris.

Tiga kapal perusak dikatakan ikut ambil bagian dalam upaya tersebut. Mereka adalah kapal perusak kelas Arleigh Burke  milik Amerika dan satu kapal perusak Tipe 45 Inggris HMS Diamond.

Kapal perusak Amerika dan Inggris pada dasarnya menggunakan pencegat rudal untuk menembak jatuh rudal dan drone Houthi dari jarak jauh. Meski mereka juga dapat menggunakan campuran peluru dipandu radar 5 inci,  senjata Phalanx 20mm dan beberapa tindakan peperangan elektronik kontra-drone.

Drone milik Houthi dapat diproduksi dan dikerahkan dalam jumlah besar dengan harga satuan yang diperkirakan berkisar antara beberapa ribu dolar Amerika. Rudal jelajah dan rudal balistik yang dipasok  Iran kemungkinan besar berharga puluhan ribu dolar.

Di sisi lain, pencegat Standard Missile-2 (SM-2) yang digunakan kapal perusak Amerika berharga sekitar US$ 2,1 juta per unit. Atau sekitar Rp 32 miliar.  Rudal dirancang untuk menyerang target drone atau rudal yang masuk pada jarak 170 hingga 240 km. Mereka menawarkan netralisasi target pada jarak yang aman dari kapal Angkatan Laut dan kapal dagang yang mereka lindungi.

Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.