Amerika baru saja menguji Ground-based Midcourse Defense (GMD). Pengujian pada Senin 11 Desember 2023 itu diklaim sukses menjatuhkan sebuah rudal balistik.
Badan Pertahanan Rudal Amerika menerbitkan video deskripsi pengujian. Ini menjadikan kita tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam proses yang kompleks tersebut.
Pencegat diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California tepat setelah pukul 06:30 waktu pasifik. Uji coba itu sendiri diberi nama Flight Test Ground-based Midcourse Defense 12 atau FTG-12. Ttujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa GMD yang ditingkatkan dalam konfigurasi Capability Increment 6B dapat menghadapi ancaman lebih cepat dari yang mungkin dilakukan sebelumnya.
Pengujian ini melibatkan target IRBM dua tahap. Pengujian dimulai ketika target IRBM diluncurkan dari pesawat angkut C-17A Globemaster III Angkatan Udara Amerika di Broad Ocean Area.
Segera setelah rudal dilepaskan, radar AN/TPY-2 Angkatan Laut memperoleh dan mulai melacak target. Data lintasan target kemudian diteruskan ke node GMD Fire Control (GFC) di Schriever Space Force Base. Pengiriman melalui sistem Command Control Battle Management Communications ( C2BMC )
Node GFC di Schriever kemudian menggunakan data penargetan untuk memberi isyarat kepada Sea-Based X-Band Radar (SBX) untuk akuisisi target. SBX memperoleh, melacak, dan mendiskriminasi target dengan menggunakan perangkat lunak yang ditingkatkan. Mereka kemudian meneruskan data pelacakan dan diskriminasi ke GFC saat target melanjutkan jalur penerbangannya.”
Pada saat yang tepat, peluncuran Ground Base Interceptor (GBI) dimulai dari Pangkalan Space Force Vandenberg. Personel yang terlibat menjalankan rangkaian ini dengan menerapkan taktik, teknik, dan prosedur yang realistis secara operasional.
Untuk lebih lengkapnya simak tayangan berikut: