Kelompok tempur Kapal Induk Amerika USS Dwight D. Eisenhower transit melalui Selat Hormuz. Sebuah jalur berbahaya terutama dalam kondisi yang panas seperti sekarang ini.
USS Eisenhower beserta pengawalnya bergabung dengan kapal perusak Prancis sat transit melalui Selat Hormuz. Jalur ini sangat berbahaya karena berbatasan dengan Iran. Dan sebuah jalur sempit yang menghubungkan Teluk Persia ke laut terbuka dan Teluk Oman.
Jalur ini disebut sebagai salah satu choke point paling kritis di dunia. Ini karena sejumlah besar lalu lintas kapal komersial melintasi jalur air tersebut untuk mengirimkan minyak, perbekalan, makanan, dan barang-barang penting lainnya. Mereka melakukan perjalanan ke dan dari wilayah-wilayah utama di Timur Tengah.
Selat ini lebarnya hanya 90 mil di beberapa tempat dan hingga 35 mil pada titik tersempitnya. Ini menjadikan kapal induk Amerika dan kapal perang yang menyertainya berada pada posisi yang tepat untuk melancarkan serangan besar jauh ke wilayah Iran. Jika itu perlu.
Unjuk kekuatan Angkatan Laut Amerika kemungkinan merupakan pesan pencegahan terhadap Iran. Kehadiran senjata semacam itu mungkin merupakan pengingat bagi Iran bahwa Angkatan Laut Amerika beroperasi dengan kemampuan besar dalam memproyeksikan kekuatan destruktif.
Seluruh Teluk Persia terbentang sekitar 210 mil di banyak titik. Sehingga garis pantai Iran dan daerah perbatasan lainnya mudah dijangkau oleh jet tempur yang diluncurkan dari kapal induk. Kapal perusak yang dipersenjatai Tomahawk, misalnya juga dapat menyerang dari jarak ratusan mil dari Teluk Persia.
Namun hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pertahanan kapal. Dan potensi kerentanan terhadap ranjau rudal yang diluncurkan dari pantai, dan serangan kapal kecil Iran.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: