Kapal Amerika Tak Lagi Leluasa di Mediterania
Dari depan: USS Theodore Roosevelt, USS Pickney, USS Paul Hamilton, USS Russell, USS Kidd, USS Rafael Peralta, dan USS Bunker Hill.

Kapal Amerika Tak Lagi Leluasa di Mediterania

Krisis Gaza yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas telah menyebabkan membanjirnya kekuatan angkatan laut Amerika ke wilayah tersebut. Namun  kapal perang Amerika kemungkinan besar akan menjaga jarak yang sehat dari garis pantai Mediterania.

Pada tahun 1983, kontingen Marinir Amerika mendarat di Beirut, Lebanon sebagai bagian dari upaya pemeliharaan perdamaian multinasional. Marinir datang ke darat dari kapal pendarat amfibi yang diparkir di lepas pantai.  Tidak ada kapal pengawal, kapal perusak, atau  penjelajah yang terlihat.

Adegan ini tidak mungkin lagi terjadi. Berkat proliferasi rudal anti-kapal, kekuatan angkatan laut Amerika kini harus berada jauh di depan mata. Dilindungi oleh cincin radar yang didukung oleh rudal permukaan-ke-udara dan pertahanan titik. Semuanya dirancang untuk mendeteksi dan menembak jatuh rudal yang mendekat.

Meskipun Angkatan Laut Amerika belum mengumumkan posisinya di Mediterania timur, kapal induk USS Ford dan pengawalnya kemungkinan berada setidaknya 70 mil di lepas pantai.

“Poros Perlawanan” Iran, yaitu jaringan kelompok kekuatan yang tersebar di Timur Tengah telah menerima banyak dukungan dari Teheran. Hamas yang berbasis di Gaza, Hizbullah yang berbasis di Lebanon, dan  Houthi di Yaman semuanya telah menerima  senjata dalam jumlah besar. Mereka  termasuk roket, rudal anti-kapal, dan bahkan dalam beberapa kasus rudal balistik. Keempat negara tersebut menganggap Israel sebagai musuh.

Mereka  mengorganisir, melatih, dan memperlengkapi kelompok-kelompok ini memungkinkan Teheran mempunyai pilihan untuk menyerang Israel dan juga Amerika.

Dari dua kekuatan  yang berhadapan langsung dengan Israel, Hizbullah adalah kelompok yang lebih besar. Mereka  memiliki perlengkapan yang lebih baik. Hizbullah diketahui dipersenjatai dengan rudal anti-kapal Noor  Iran. Ini adalah  salinan dari rudal anti-kapal C-802 China. Noor adalah rudal jelajah anti-kapal subsonik yang terbang rendah. Mirip dengan Harpoon Amerika atau Exocet Prancis. Noor memiliki hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 363 pon dan jangkauan sekitar 65 mil.

Simak informasi selengkapnya dalam tayangan berikut:

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.