Armenia akhirnya tidak berdaya dan melepaskan Nagorno Karabakh ke Azerbaijan. Hampir pasti ini akan menjadikan Yerevan semakin kecewa dengan Rusia. Juga CSTO.
Ketika era Perang Dingin, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mendapat saingan ketat dengan apa yang disebut Pakta Warsawa. Sebuah pakta pertahanan yang merupakan gabungan sejumlah negara dan dipimpin oleh Uni Soviet.
Ketika kemudian Perang Dingin berakhir, Pakta Warsawa bubar. Ini meninggalkan NATO sebagai aliansi pertahanan yang nyaris tidak ada tandingannya. Bahkan sejumlah negara eks Pakta Warsawa kemudian bergabung menjadi anggota NATO.
Seiring kebangkitannya, Rusia mencoba merintis sebuah pakta pertahanan baru yang dikenal sebagai Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif atau Collective Security Treaty Organization (CSTO). Sebuah untuk membuat terobosan ke negara-negara terdekat yang dulu milik Uni Soviet.
Namun meskipun Rusia telah melakukan upaya terbaik, CSTO belum menjadi alat yang ampuh seperti yang diharapkan Moskow. Perpecahan yang terus-menerus terjadi antara negara-negara anggota terus membatasi efektivitas blok militer. Di sisi lain Kremlin sendiri ragu-ragu untuk menarik blok tersebut dalam konflik di luar negeri
CSTO dimulai pada tahun 1992 sebagai sebuah Perjanjian Keamanan Kolektif. Kesepakatan diikuti oleh negara-negara yang baru merdeka dari bekas Uni Soviet itu yang membentuk Commonwealth of Independent States.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: