Serangan besar-besaran Rusia ke Odesa dalam beberapa hari terakhir benar-benar membuat kerusakan parah di kota pelabuhan tersebut. Dan rudal jelajah Oniks menjadi yang perusak paling sulit dibendung dalam serangan kali ini.
Rentetan rudal Rusia ke Odesa dan Mykolaiv telah menandai salah satu serangan terbesar dalam beberapa bulan. Serangan telah menghancurkan banyak target terutama fasilitas pelabuhan dan gudang biji-bijian.
Rusia menggunakan kombinasi sejumlah rudal serta drone dalam gelombang serangan kali ini. Staf Umum Ukraina melaporkan dalam serangan 21 Juli 2023 mereka menggunakan tiga rudal Kaliber, empat rudal Iskander, dan 19 drone Shahed . Rusia juga meluncurkan satu rudal Kh-22, satu rudal S-300 dan enam rudal Onyx. Untuk Kaliber, Iskander dan Shahed Ukraina mengaku bisa menembak jatuh sebagian besar dari mereka. Tetapi tidak untuk Onyx. Dan Kyiv mengakui tidak mampu mengadang rudal tersebut.
Yuriy Ignat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina mengatakan sangat sulit menahan Onyx. Rudal yang sebenarnya dirancang untuk menghancurkan kapal.
Rudal ini terbang dengan kecepatan 2.6 Mach atau lebih dari 3.000 km per jam. Saat bergerak, rudal bisa naik tinggi untuk menghemat bahan bakar dan ketika mencapai target dia terbang 10-15 meter di atas air untuk menghancurkan kapal.
Menurutnya, hampir tidak mungkin menembak jatuh rudal Onyx dengan kecepatan tinggi dan ketinggian rendah dengan sistem pertahanan udara yang tersedia di Ukraina.
P-800 Oniks masih menjadi salah satu rudal anti-kapal paling mematikan saat ini. Versi ekspornya dikenal sebagai Yakhont dan NATO menyebutnya sebagai SS-N-26 Strobile.
Untuk informasi lebih lengkap tentang rudal Oniks, simak tayangan berikut: