Adopsi Taktik Baru, Rusia Tinggalkan Konsep Kelompok Batalyon Taktis

Adopsi Taktik Baru, Rusia Tinggalkan Konsep Kelompok Batalyon Taktis

Militer Rusia tampaknya mengadopsi struktur organisasi tingkat taktis baru untuk menerobos garis pertahanan Ukraina di Ukraina timur.

Manual Angkatan Darat Rusia yang ‘direbut’ oleh militer Ukraina menggambarkan struktur organisasi baru yang disebut Detasemen Assault. Sebuah takik yang melibatkan infanteri yang maju dengan berjalan kaki, didukung oleh kendaraan lapis baja di sayap mereka.

Secara teoretis struktur organisasi seperti itu diyakini menawarkan lebih banyak cara kepada komandan tingkat rendah untuk melaksanakan tugas medan perang. Tidak lagi bergantung pada pemimpin yang lebih tinggi.

Militer Rusia sebelumnya diketahui mengandalkan struktur organisasi kelompok batalion taktis (BTG). Ini mensyaratkan setiap resimen atau brigade mengumpulkan kekuatnanya guna membentuk dua atau tiga bataliyon.

Kekuatan mereka berpusat di sekitar infanteri mekanis yang didukung oleh kompi tank dan dua atau tiga baterai artileri.

Namun BTG tidak membawa banyak kesuksesan dalam invasi multi-cabang skala besar. Ini  karena mereka fokus pada kendaraan berat dan daya tembak jarak jauh.

Tetapi kekurangan infanteri untuk melindungi aset ini. Ini  mencerminkan niat Angkatan Darat Rusia untuk membombardir posisi Ukraina dari jarak jauh alih-alih terlibat dalam pertempuran jarak dekat.

Kurangnya perlindungan infanteri dan kegagalan untuk mengamankan medan perkotaan sebelum menembus dengan kendaraan lapis baja memunculkan masalah. Ini memungkinkan pasukan Ukraina mendapatkan posisi yang baik untuk menyergap kolom lapis baja Rusia dengan rudal anti tank dipandu (ATGM).

Selain itu serangan besar-besaran di Ukraina menciptakan jalur pasokan panjang yang rentan terhadap serangan Ukraina. Terbukti ini menyebabkan beberapa kendaraan Rusia kehabisan bahan bakar dan suku cadang dan memaksa kru mereka untuk meninggalkannya.

Kegagalan tersebut tampaknya membuat militer Rusia mempertimbangkan kembali konsep BTG. Ini mungkin mengapa Angkatan Darat Rusia terlihat berbeda pada tahun 2023 dibandingkan dengan yang menginvasi Ukraina setahun sebelumnya.

Penting juga untuk mempertimbangkan kerugian besar peralatan yang diderita Rusia. Kondisi  yang memaksa Kremlin mengeluarkan senjata era Soviet di Ukraina seperti tank T-62, howitzer  D-20, dan Pengangkut Personel Lapis Baja  BTR-50. .

Selain itu Angkatan Darat Rusia juga telah kehilangan banyak personel selama perang gesekan yang melelahkan. Namun, kekurangan ini secara substansial diisi kembali melalui mobilisasi parsial.

Dokumen yang disita dan dibagikan oleh akun Twitter terkenal  @Tatarigami_UA menyebutkan bagiamana Angkatan Darat Rusia mengadopsi strategi baru.

Mereka kini tampaknya memprioritaskan serangan berkelanjutan pada posisi pertahanan Ukraina di Donbas. Konsekuensinya adalah akan terjadi pertempuran jarak dekat yang bertujuan untuk mencetak kemenangan taktis meski  lambat. Ini seperti yang dilihat di Bakhmut, Avdeevka, dan wilayah Donetsk barat.

Bagaimana strategi baru ini dibangun? simak dalam tayangan berikut:

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.