Lockheed Martin pada 21 Februari mengirimkan yang pertama dari lima pesawat angkut taktis C-130J-30 Super Hercules kepada Angkatan Udara Indonesia.
Pesawat ini disebut akan menjadi era baru dalam operasi Hercules untuk Indonesia yang menjadi operator lama C-130.
Lockheed Martin menyebut C-130J-30 menawarkan peningkatan kapasitas kargo yang lebih besar. Selain itu juga memiliki kecepatan, jangkauan, tenaga, dan kinerja lebih baik. Serta biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan C-130 lama.
Rod McLean, wakil presiden dan manajer umum, program Mobilitas Udara & Misi Maritim di Lockheed Martin mengatakan awak Angkatan Udara Indonesia telah lama mempercayai C-130.
“Pesawat terbukti mendukung misi paling menantang yang dihadapi Indonesia dan negara-negara lain di Pasifik,” katanya dalam laman resmi Lockheed Martin.
Indonesia telah mengoperasikan C-130 sejak tahun 1960-an. Pesawat telah digunakan untuk misi nasional dan regional yang kritis seperti memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, serta memberikan dukungan militer dan penjaga perdamaian di sekitar Lingkar Pasifik.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengonfirmasi bahwa unit pertama dari lima Super Hercules yang dipesan akan diterbangkan dari fasilitas pabrik Lockheed Martin di Georgia pada 28 Februari 2023. Pesawat dijadwalkan mendarat di Indonesia pada 6 Maret 2023.
Fajar menambahkan tiga Hercules berikutnya dijadwalkan datang secara bertahap sepanjang tahun ini yakni pada Juni, Juli, dan Oktober. Sementara pesawat terakhir dijadwalkan tiba pada Januari 2024.
Setibanya di Indonesia, unit pertama pesawat TNI AU C-130J Super Hercules akan ditempatkan di Skadron 31 Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta.
Selengkapnya simak tayangan berikut: