Perang Ukraina terbukti menjadi main battle tank sebagai senjata yang sangat penting. Tetapi juga paling babak belur. Dan Ukraina harus menerima kenyataan mereka mungkin akan kehabisan tank terbaiknya T-64.
Saat perang dimulai, Tentara Ukraina memiliki sekitar 800 tank T-64 aktif. Dan hingga satu tahun sejak pertempuran berkecamuk, Kyiv telah kehilangan sekitar setengah dari tank berbobot 40 ton tersebut.
Kehilangan T-64 akan menjadi persoalan tersendiri bagi Ukraina. Berbeda dengan tank lainnya yang digunakan Ukraina yakni T-72 dan T-80, tidak banyak sumber luar untuk T-64 tambahan. Setiap T-64 yang hilang kemungkinan tidak dapat diganti.
Ini membantu menjelaskan mengapa Kyiv telah melobi keras sekutunya untuk tank-tank gaya NATO. Saat T-64 habis, tentara Ukraina harus beralih ke jenis tank baru yang lebih berkelanjutan.
T-64 unik di antara tank-tank gaya Soviet. Pada awal 1960-an tentara Soviet kebanyakan menggunakan T-54/55 dan T-62 yang lebih baru. Yang pertama memiliki senjata utama 100 milimeter. Sementara yang terakhir menggunakan meriam 115 milimeter. Kedua jenis memiliki awak empat orang termasuk loader.
Bertujuan untuk lompatan generasi dalam mobilitas dan daya tembak, Ukraina mengerjakan T-64. Tank baru menggantikan meriam T-54/55/62 dengan meriam 125 milimeter.
T-64 juga menyertakan autoloader yang cepat namun rumit secara mekanis. Langkah ini menyusutkan awak menjadi tiga orang.
Mesin diesel baru berkekuatan 700 tenaga kuda dan transmisi kompak menggantikan powertrain yang besar, tetapi kurang bertenaga, pada tipe tank yang lebih tua.
Berat berapa pun yang dihemat para desainer dengan subsistem baru, mereka digunakan untuk menambah armor agar lebih tebal.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
