Site icon

Produksi Boeing 747 Berakhir,  Selamat Tinggal Era Jumbo Jet

Boeing 747

Setelah lebih dari setengah abad dalam produksi,  Boeing 747 ‘Jumbo Jet’ terakhir telah diluncurkan dari jalur produksi.

Dengan ditutupnya jalur produksi untuk ‘Queen of the Skies’, era pesawat bermesin empat juga berakhir.  Boeing dan saingannya Airbus kini telah sepenuhnya beralih ke keluarga pesawat berbadan lebar bermesin ganda.

Boeing 747 bagaimanapun merupakan pesawat ikonik yang membawa perjalanan udara berbadan lebar jarak jauh ke dunia. 747 terakhir atau yang pesawwat ke-1.574 muncul dari fasilitas Boeing Everett, Washington dan akan diuji terbang sebelum dicat dan dikirim ke pelanggannya Atlas Air awal tahun depan.

Kim Smith, wakil presiden dan manajer umum program Boeing 747 dan 767 mengatakan  untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun mereka tidak akan memiliki 747 di fasilitas tersebut.

Program 747 dimulai pada akhir 1960-an ketika tim Boeing yang dijuluki “The Incredibles” bertanggung jawab mengembangkan apa yang kemudian menjadi pesawat sipil terbesar di dunia. Pengembangan hanya butuh waktu sekitar 16 bulan.

Didorong oleh kegagalannya untuk menyediakan transportasi militer angkut berat baru untuk Angkatan Udara Amerika yang dimenangkan oleh Lockheed C-5 Galaxy, Boeing mengalihkan perhatiannya ke pasar komersial.

Dengan tren global yang memperkirakan peningkatan jumlah penumpang, penurunan harga tiket pesawat, dan meningkatnya tekanan pada bandara, pembuat pesawat yang berbasis di Seattle merancang 747 dengan teknologi mesin turbofan bypass tinggi. Teknologi yang dikembangkan untuk program angkut militer berat

Meski 747 saat ini adalah salah pemandangan biasa di langit, sulit untuk membayangkan sejauh mana terobosan yang akan dicapai pesawat ini ketika pertama kali diluncurkan pada bulan September 1968.

Membangun Jumbo Jet membutuhkan pembangunan gedung raksasa baru di Everett. Bangunan berukuran 200 juta kaki kubik dan masih digunakan hingga saat ini, diklaim Boeing masih menjadi bangunan terbesar di dunia berdasarkan volume.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:

Exit mobile version