Rusia melakukan serangan rudal salvo mematikan di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan Kamis 6 Oktober 2022 pagi waktu setempat. Hanya beberapa jam setelah Kremlin mengatakan pihaknya secara resmi merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di kota tersebut.
Rentetan serangan sebelum fajar dengan yang pertama menghantam gedung-gedung bertingkat. Sedikitnya satu orang tewas dan delapan lainnya luka. Namun jumlah korban kemungkinan akan bertambah.
Lebih banyak serangan rudal dilaporkan terjadi setelah matahari terbit. Ini mendorong pejabat setempat untuk mendesak penduduk kota di sepanjang Sungai Dnipro untuk berlindung.
Kota Zaporizhzhia tidak jauh dari garis depan konflik. Meskipun kota ini berada di bawah kendali Ukraina, sekitar 75% wilayah Zaporizhzhia yang lebih besar diduduki oleh pasukan Rusia.
Wilayah itu adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi sepihak oleh Rusia. Tiga lainnya adalah Donetsk dan Luhansk di timur dan Kherson di selatan.
Serangan Rusia di Zaporizhzhia terjadi hanya sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pengambilalihan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.
Fasilitas ini terletak sekitar 120 kilometer dari pusat kota dan berada di wilayah pendudukan Rusia di sepanjang Sungai Dnipro.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
