Presiden dan CEO perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Swedia Saab Micael Johansson mengaku telah frustrasi berat karena kurangnya keberhasilan ekspor jet tempur Gripen buatan mereka.
Kepada wartawan Johansson mengatakan bahwa Gripen telah berjuang keras untuk memenuhi ekspektasi ekspor. Tetapi sangat tidak mudah. Dan masalahnya bukan pada kualitas pesawat.
Menurut Johansson situasi sekarang membuatnya sangat frustrasi. Dan dia yakin jika jika tidak ada faktor politik, keamanan dan bidang lainnya penjualan Gripen akan lebih baik.
Pernyataan Johansson datang dengan latar belakang kegagalan berulang Gripen E/F dalam penjualan internasional melawan F-35. Jet tempur generasi kelima buatan Amerika.
Contoh terbaru dari kegagalan Gripen adalah pada bulan Juli ketika Republik Ceko memilih untuk membeli 24 jet tempur F-35.
Negara ini menolak Gripen E yang ditawarkan oleh Swedia, meskipun militer Ceko telah mengoperasikan 14 jet Gripen C/D yang disewa dari Swedia dan akan berakhir pada tahun 2027.
Saat ini tugas utama armada Gripen Ceko adalah pertahanan udara. Tetapi ketidakamanan Republik Ceko yang semakin meningkat terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina, membutuhkan pesawat tempur yang lebih mumpuni.
Meskipun Gripen lebih hemat biaya politisi dan pemimpin militer Ceko sudah condong ke jet tempur siluman Amerika.
Sebelum Republik Ceko, Kanada dan Finlandia juga memilih F-35 daripada Saab Gripen.
Bahkan dalam kasus Kanada, Saab Gripen bisa menjadi pilihan yang lebih hemat biaya. Dan proposal Saab menjanjikan lebih banyak manufaktur lokal.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=j9sMZ7ZtxP4