Ketika perang di Ukraina telah melewati enam bulan, pejabat Amerika dan Eropa mengatakan Ukraina telah berhasil menggunakan metode perang perlawanan yang dikembangkan oleh pasukan operasi khusus Amerika untuk melawan Rusia yang jauh lebih unggul. Metode apa ini sebenarnya?
The Resistance Operating Concept (ROC) dikembangkan Amerika pada tahun 2013 setelah perang Rusia dengan Georgia.
Tetapi nilainya baru terwujud setelah serangan Rusia ke semenanjung Krimea Ukraina pada tahun 2014.
Konsep ini kemudian memberikan cetak biru bagi negara-negara kecil untuk secara efektif melawan dan menghadapi negara lebih besar yang menyerbu.
Pengambilalihan Krimea oleh Rusia yang nyaris tanpa pertumpahan darah mengejutkan Ukraina dan Barat.
Amerika kemudian mengintensifkan studi tentang bagaimana membangun rencana untuk pertahanan total yang mencakup tidak hanya militer, tetapi juga penduduk sipil. Dan kemudian serangan Rusia yang lebih luas di Ukraina menjadi ajang pembuktian dari konsep ini.
Doktrin tersebut memberikan pendekatan yang inovatif dan tidak konvensional untuk peperangan dan pertahanan total yang telah memandu tidak hanya militer Ukraina, tetapi juga melibatkan penduduk sipil.
Pensiunan Letnan Jenderal Mark Schwartz adalah yang mengembangkan doktrin tersebut ketika menjabat sebagia komandan Komando Operasi Khusus Eropa.
Dia mengatakan Ukraina menggunakan setiap sumber daya dan juga menggunakan beberapa cara yang sangat tidak konvensional untuk mengganggu militer federasi Rusia.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: