Minggu kedelapan belas perang Rusia di Ukraina telah melihat sejumlah perkembangan. Secara umum selama bulan Juni 2022 pasukan Rusia telah mendapatkan sejumlah keunggulan. Tetapi dari sisi geopolitik Moskow menemui dirinya justru semakin mundur.
Salah satu kekakalah geopolitik yang dialami Rusia adalah saat Uni Eropa secara resmi menganugerahkan status kandidat pada Ukraina dan Moldova pada 23 Juni. Keduanya telah mengajukan permohonan dalam waktu seminggu setelah serangan Rusia ke Ukraina pada Februari.
Selain itu kekuataan NATO juga semakin luas dengan akan segera masuknya Finlandia dan Swedia. Setelah Turki mencabut hak vetonya, kedua negara akan masuk aliansi pada kecepatan penerimaan belum pernah terjadi sebelumnya.
NATO juga mengumumkan akan memperluas pasukan kesiapannya dari 40.000 menjadi lebih dari 300.000 tentara. NATO juga akan menempatkan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan perencanaan pertahanan baru.
Jelas meski Ukraina tidak diundang ke NATO, Kyiv dengan tegas di bawah payung keamanan aliansi.Sekretaris Jenderal NATO Jes Stoltenberg mengatakan dalam jangka panjang pihaknya akan membantu transisi Ukraina dari peralatan era Soviet ke peralatan NATO yang lebih modern.
Sementara itu pada tanggal 27 Juni, tujuh negara terkaya di dunia yang tergabung dalam G7, mengeluarkan dukungan paling keras mereka untuk Ukraina. Mereka menyerukan Rusia untuk mundur ke batas yang diakui secara internasional.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
Kalau saya simak berita di Jejaktapak, khusunya terkait dengan Perang Rusia vs Ukraina, nampak sekali Jejaktapak sangat pro ke Ukraina, dengan banyak menyampaikan hal-hal yang membela Ukraina. Kenapa tidak netral dna berimbang saja. Toh kita Indonesia tidak ada kepentingan apapun dalam perang ini. Terimakasih