KTT NATO yang digelar di Madrid datang pada saat yang kritis dalam sejarah 73 tahun aliansi itu.
Invasi Rusia ke Ukraina telah digambarkan sebagai kejutan strategis terbesar bagi Barat sejak serangan 11 September 2001. NATO harus diakui sebagai satu-satunya aliansi militer yang mampu mempertahankan Eropa dari agresi Rusia lebih lanjut, tetapi apakah mereka memiliki strategi?
Kurang dari tiga tahun lalu, Presiden Prancis Macron menyatakan NATO “mati otak”. Namun sejak tank Rusia meluncur melintasi perbatasan ke Ukraina, tanggapan Barat luar biasa atas persatuan, kecepatan, dan kekuatannya. Ini telah dihidupkan kembali dengan tujuan baru yakni memperkuat perbatasan dan memasok senjata.
Menjelang KTT di Madrid, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan apa yang disebutnya perubahan mendasar dalam pencegahan dan pertahanan aliansi.
Mereka akan memperkuat pertahanan di perbatasan timurnya dan meningkatkan pasukan reaksi cepatnya menjadi lebih dari 300.000 tentara. Meningkat tajam dari 40.000 saat ini.
Aliansi ini menghadapi banyak tantangan, dari perang hybrid , destabilisasi Balkan hingga serangan dunia maya, militerisasi ruang angkasa dan apa yang harus dilakukan terhadap kekuatan militer China yang terus tumbuh.
Untuk pertama kalinya KTT NATO ini akan membahas apa yang disebutnya sebagai “tantangan yang ditimbulkan Beijing terhadap keamanan dan kepentingan mereka.
Berikut adalah beberapa masalah paling mendesak yang kemungkinan akan dibahas dalam KTT tersebut.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: