Site icon

Turki Bergerak Kembali ke Senjata Barat

Setelah pembelian sistem pertahanan rudal buatan Rusia yang kontroversial senilai miliaran dolar, pemerintah Turki kini dilaporkan telah menggunakan  invasi Moskow ke Ukraina untuk  kembali ke sistem senjata Barat.

Seorang pembantu presiden Teyeb Recep Erdogan kepada Defense News mengatakan  Turki adalah sekutu NATO dan akan tetap menjadi satu.

Pejabat yang minta tidak disebutkan namanya itu mengatakan perang antara  Rusia dan Ukraina telah menciptakan pemahaman baru yang mendukung penguatan hubungan pengadaan senjata dengan  NATO.

Perang dikatakan telah menempatkan Turki pada posisi perantara penting dalam NATO. Ankara telah membina hubungan dengan Rusia dan Ukraina. Kondisi ini  diharapkan  akan memberikan dividen dalam negosiasi di masa depan.

Persetujuan Turki juga diperlukan untuk menyetujui aplikasi keanggotaan NATO  Swedia dan Finlandia.

Tetapi ada beberapa sejarah yang harus diatasi. Pada tahun 2020, Turki membayar US$2,5 miliar untuk sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Tetapi karena khawatir akan isolasi dan sanksi lebih lanjut dari sekutunya, Turki memutuskan untuk tidak membuat sistem itu beroperasi.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:

Exit mobile version