Presiden Amerika Joe Biden mengatakan akan disalurkan adalah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 HIMARS. Keputusan ini membuat Rusia marah. Bahkan sesaat setelah pengumuman Rusia melakukan latihan pasukan nuklirnya.
Gedung Putih memutsukan untuk mengirimkan senjata mematikan tersebut setelah Ukraina menjamin senjata itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia. Senjata itu disebut akan menyeimbangkan kekuatan di Ukraina Timur. Rusia disebut telah menggunakan strategi meratakan wilayah Ukraina dari jarak jauh. Ini menjadikan pasukan Kyiv tidak bisa membalas karena tidak memiliki senjata dengan jangkauan yang seimbang.
Rusia tentu saja bereaksi keras dengan keputusan Amerika tersebut. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Washington secara langsung dan sengaja telah menambahkan bahan bakar ke api.
Sedangkan Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, pasokan senjata Amerika ini akan meningkatkan risiko negara ketiga terseret ke dalam perang. Rusia juga tidak percaya pada janji Ukraina bahwa senjata tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
M142 merupakan sistem roket yang bisa dilengkapi dengan roket dipandu dan rudal. Untuk roket daya jangkau serangan bisa mencapai 70 km. Sementara jika menggunakan rudal daya gedornya bisa hingga 300 km.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: