Sekretaris Jenderal NATO Jhon Stontenberg mengatakan bahwa perang Ukraina akan beralangsung lama. Jika mengacu pada sejarah dan patologi perang Rusia selama dua abad terakhir pernyataan Stotenberg itu memang masuk akal dan mungkin. Sejarah mengungkapkan bahwa perang saat ini di Ukraina dapat berlangsung secara signifikan lebih lama dari satu tahun.
Pengamatan sejarah yang penting adalah bahwa Rusia tidak menghitung kerugiannya, bahkan ketika menghadapi kekalahan. Mereka memilih bertaruh untuk kebangkitan strategis dengan berkomitmen pada strategi gesekan sampai akhir.
Kasus jelas terlihat dalam perang dengan Finlandia tahun 1939-1940. Meskipun menderita korban lima kali lipat dari musuh mereka, Moskow melipatgandakan kekuatan dan berhasil mendapatkan penyelesaian yang dinegosiasikan.
Selanjutnya, ada dua syarat yang diperlukan bagi Rusia untuk mencapai kemenangan dalam konflik gesekan. Pertama stabilitas domestik yang kuat dan dukungan untuk perang. Dan kedua keberhasilan Moskow dalam mengisolasi musuhnya dari bantuan internasional.
Sejak kekalahan Napoleon pada tahun 1816, telah terjadi 95 perang antar negara di seluruh dunia. Dari jumlah itu dengan 30 di antaranya terjadi di Eropa dan Rusia atau Uni Soviet terlibat dalam sepuluh perang.
Pada periode yang sama, Rusia terlibat dalam tujuh perang lain di luar Eropa. Tiga kali melawan Cina, tiga kali melawan Jepang, dan satu kali melawan Persia.
Dari sepuluh perang Eropa yang melibatkan Rusia, dua adalah Perang Dunia Pertama dan Kedua. Sementara tiga lainnya melibatkan kampanye melawan Turki yakni tahuni 1828-1829, 1877-1878 dan Perang Krimea 1853-1856 .
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut?