Pada 20 Maret 1991 pilot MiG-23 Angkatan Udara Kuba Orestes Lorenzo Perez mengitari Pangkalan Udara Angkatan Laut Key West tiga kali. Dia mengibaskan sayap Floggernya untuk menandakan niat bersahabat dan berharap tidak ada yang akan menembak jatuh jet tempur buatan Soviet tersebut.
Perez mengatakan dia meminjam pesawat dari pemerintah Kuba. Dia tidak tahu satu kata pun dalam bahasa Inggris. Tapi dia melarikan diri dari Kuba untuk mencari kebebasan. Tetapi pelariannya ini mempertaruhkan nasib istri dan dua anaknya. Bahkan teman-temannya menyebut upayanya ini sebagai misi bunuh diri.
Dia mempertaruhkan nyawanya dan nyawa istri dan dua putranya, tetapi dia mengatakan itu sepadan karena mereka mengejar impian mereka.
Saat bertugas di Angkatan Udara Kuba, Perez mendapatkan beasiswa untuk menghadiri sekolah penerbangan di Uni Soviet. Di tempat ini dia belajar menerbangkan jet latih dua kursi Aero L-29 Delfin Cekoslowakia dan sebuah MiG-21.
Dia adalah bagian dari pasukan Kuba yang dikirim ke Angola untuk mendukung pemerintah Marxis negara itu.
Dia untuk kedua kalinya dikirim ke Uni Soviet dan kemudian bersama keluarganya kembali ke Kuba dan ditugaskan ke Pangkalan Udara Santa Clara. Sekitar 165 mil sebelah timur Havana
Simak kisah selengkapnya dalam tayangan berikut: