Ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu keempat, secercah harapan terjadinya perdamaian mulai muncul. Meski sekali lagi ini ibarat sinar kecil di ujung terowongan yang gelap dan panjang.
Setidaknya ada kemungkina pemahaman antara kedua belah pihak mengenai kontur solusi diplomatic untuk mengakhiri perang.
Ini dimulai dengan kesediaan Kyiv untuk meninggalkan keingiannya menjadi anggota NATO. Arah tentang bentuk negara netral seperti apa yang akan dijalani Ukraina juga mulai membentuk arah. Meski tentu saja sekali lagi ini masih tahap awal.
Ada beberapa isu yang akan tetap rumit. Seperti tuntutan Rusia agar Ukraina mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia serta mengakui kemerdekaan Republik Donbas dan Luhank. Ukraina tetap bersikeras bahwa wilayah itu milik Mereka.
Penolakan Ukraina tentu bisa dipahami. Karena bagaimanapun kedua wilayah tersebut milik Ukraina yang tentu saja akan dilindungi dan dijaga. Tidak usah mencela Ukraina karena penolakan ini. Indonesia juga pasti akan menolak mentah-mentah jika misalnya ada negara yang mendesak Jakarta mengakui Papua sebagai negara merdeka.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
