Setelah dihantam oleh pandemi, rantai pasokan tersendat, dan lonjakan harga, ekonomi global siap untuk dikirim ke jalur lain yang tidak terduga oleh bentrokan bersenjata di perbatasan Eropa.
Bahkan sebelum Kremlin memerintahkan pasukan Rusia ke wilayah separatis Ukraina pada hari Senin 21 Februari 2022, ketegangan telah mengambil korban.
Janji sanksi hukuman sebagai imbalan oleh Presiden Amerika Joe Biden dan potensi pembalasan Rusia telah menekan saham dunia dan menaikkan harga minyak.
Serangan langsung oleh pasukan Rusia dapat menyebabkan lonjakan harga energi dan pangan yang memusingkan serta memicu ketakutan inflasi dan menakuti investor. Kombinasi sempurna yang mengancam investasi dan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Betapapun keras efeknya, dampak langsungnya tidak akan separah penutupan mendadak yang pertama kali disebabkan oleh virus corona pada tahun 2020. Rusia adalah raksasa lintas benua dengan 146 juta orang dan gudang senjata nuklir yang sangat besar.
Negara ini juga pemasok utama bahan bakar nuklir, minyak, gas, dan bahan mentah yang membuat pabrik-pabrik dunia tetap berjalan.
Tetapi tidak seperti China yang merupakan pembangkit tenaga manufaktur dan terjalin erat ke dalam rantai pasokan yang rumit, Rusia adalah pemain kecil dalam ekonomi global……………..
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: