Indonesia telah gagal membeli jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia dan memutuskan untuk mengakuisisi Rafale Prancis dan kemungkinan F-15EX Amerika.
Namun demikian industri kedirgantaraan Rusia masih cukup kuat di Indo-Pasifik. Sektor ini berkembang pesat melalui pasar ekspor yang menguntungkan di kawasan ini. Rusia menjual pesawat tempur multiperan, pesawat serang ringan, dan helikopter kepada pelanggan tradisional serta membuat sejumlah terobosan baru.
Pesawat latih dan serangan ringan Yakovlev Yak-130 adalah pilihan populer di antara angkatan udara di kawasan ini. Banyak dari mereka ingin merekapitalisasi armada pesawat latih tua buatan Soviet atau untuk memperoleh kemampuan serangan ringan dan pertahanan udara.
Pesawat ini menawarkan avionik canggih, termasuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire dan kokpit digital. Pesawat dapat membawa berbagai roket dan bom dipandu dan diarahkan serta rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat.
Badan ekspor senjata milik negara Rusia Rosoboronexport mengatakan pesawat Yak-130 dimaksudkan untuk pelatihan serta untuk melakukan misi tempur. Lembaga ini menambahkan pesawat sangat efektif sebagai pesawat serang ringan dalam menyerang target udara dan darat.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: