Studi awal untuk MiG-21 dimulai pada tahun 1953. Keberhasilan MiG-15 dan MiG-17 membuktikan bahwa insinyur kedirgantaraan Soviet bisa bersaing dengan rekan-rekan Barat mereka, dan dengan MiG-19 Soviet memiliki pesawat tempur supersonik pertama mereka.
Namun, teknologi berubah begitu cepat dalam dua dekade pertama penerbangan jet menyebabkan para pesawat tempur yang telah mendominasi Perang Korea efektif usang pada pertengahan 1950-an.
MiG-15 bisa memang bisa mengacaukan formasi dari B-29, tapi mereka tidak bisa menangkap pembom modern Amerika. Soviet bermaksud mengubah kondisi itu dengan MiG-21 sambil tetap menyediakan opsi superioritas udara yang efektif.
MiG-21 (akhirnya dijuluki “Fishbed” oleh NATO) memiliki kecepatan melebihi 2,0 Mach, dengan meriam internal dan kapasitas untuk membawa dua hingga enam rudal. Seperti kebanyakan MiG-21 akhirnya akan melayani dalam peran serangan darat, di mana ia dapat membawa sejumlah bom dan roket.
Seperti banyak dari pesawat tempur mereka, Soviet lebih suka untuk mengoperasikan MiG-21 dari kontrol darat, menghilangkan kebutuhan untuk besar untuk peralatan radar canggih.
Untuk selengkapnya tentang pesawat legendaris ini simak tayangan berikut: