Diplomat Amerika dan Rusia berhadapan di Jenewa. Kemudian NATO menerima delegasi Rusia di Brussel. Akhirnya, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa akan mensponsori pembicaraan di Wina hari Kamis.
Rusia menarik semua perhatian ini dengan mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Langkah yang meningkatkan kekhawatiran akan invasi Rusia.
Sejumlah ahli membaca penumpukan Rusia sebagai upaya untuk menekan Amerika dan sekutu Eropanya untuk memberikan serangkaian “jaminan keamanan” yang dicari oleh Moskow.
Apa sebenarnya yang diinginkan Rusia dan mengapa begitu sulit bagi Amerika untuk bertemu Moskow di tengah jalan? Berikut gambarannya.
Rusia menginginkan jaminan Ukraina tidak akan pernah bisa bergabung dengan NATO
Tuntutan utama Rusia adalah komitmen dari NATO untuk mengakhiri ekspansi lebih lanjut ke bekas republik Soviet — terutama Ukraina. Rusia ingin NATO untuk membatalkan janji tahun 2008 bahwa Ukraina suatu hari nanti bisa bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut.
Sebagaimana dikutip dari NPR 13 Januari 2022, banyak pengamat sebenarya melihat prospek Ukraina dapat bergabung dengan NATO sangat kecil karena tidak memenuhi persyaratan keanggotaan. Tetapi Moskow tidak melihatnya seperti itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov setelah pembicaraan bilateral dengan Amerika selesai Senin 10 Januari 2022 mengatakan, mereka membutuhkan jaminan yang kuat, tahan air, tahan peluru, dan mengikat secara hukum. Bukan jaminan biasa.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: