Akibat penundaan yang berlarut-larut Pakistan akhirnya memutuskan untuk membatalkan akuisisi 30 helikopter serang T129 ATAK dari Turki.
Helikopter tersebut dipesan pada 2018 dan belum juga ada kepastian apakah Turki bisa mengatasi masalah mesin yang mereka hadapi. Kini mau tidak mau Pakistan kembali melangkah ke China dengan berencana membeli helikopter serang Z-10ME.
Kesepakatan yang ditandatangani pada 2018 dengan Turkish Aerospace Industries untuk sekitar 30 helikopter T129 ATAK senilai US$1,5 miliar. Namun pengiriman mengalami penundaan yang signifikan Amerika memberi izin ekspor mesin LHTEC T800-4A untuk helikopter tersebut. Mesin ini dikembangkan bersama oleh Honeywell dan Rolls-Royce. T-129 membutuhkan dua mesin untuk setiap unitnya.
Namun Amerika memberikan izin ekspor mesin tersebut untuk digunakan pada helikopter yang dibeli Filipina. Pada 2018 Negara Asia Tenggara tersebut juga memutuskan untuk membeli enam helikopter T-129 dan rencananya akan dikirim pada Desember 2021 lalu.
Pelanggan potensial lain yang tertarik dengan helikopter Turki adalah Maroko yang akan membeli 22 unit, Irak 12 unit, dan Angkatan Udara Nigeria juga telah menunjukkan minat pada model tersebut.
Tetapi selama Turki tidak bisa mencari mesin pengganti maka masalah yang sama kemungkinan akan terus mengganjal penjualan. TAI dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengganti dengan mesin buatan Ukraina.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut:
