Pakistan dikabarkan akan membeli sedikitnya 25 jet tempur J-10 dari China. Jet-jet ini didatangkan untuk melawan 36 jet tempur Dassault Rafale yang diterima India dari Prancis.
J-10 adalah pesawat tempur taktis bermesin tunggal yang dibangun oleh Chengdu Aircraft Corporation China. Dikembangkan pada 1980-an hingga 90-an, J-10 memiliki konsep yang mirip dengan jet tempur ringan F-16. Pesawat diyakini juga memasukkan DNA dari pesawat tempur Lavi yang batal dibangun Israel.
Kabar pertama disampaikan Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rasheed Ahmed. Namun belum ada konfirmasi atau penolakan dari China atau Pakistan. Jumlah pesanan juga tidak jelas meski Ahmed menyebutkan 25 pesawat dalam satu skuadron siap pada 23 Maret 2022 mendatang. Sumber lain mengklaim total pembelian mencapai 36 pesawat dalam dua skuadron.
Jika klaim Ahmed bahwa Angkatan Udara Pakistan akan menerima J-10 pada bulan Maret benar, maka itu menyiratkan Islamabad secara diam-diam telah merencanakan pembelian jauh lebih awal.
Hal ini karena akuisisi pesawat biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun. bukan berbulan-bulan. Bahkan setelah negosiasi selesai, dibutuhkan waktu untuk memproduksi pesawat dan melatih pilot untuk mengoperasikan desain yang sama sekali baru.
Pakistan yang merupakan sekutu lama China pertama kali menyatakan minatnya membeli J-10 pada tahun 2006.
Tetapi negara ini kemudian memilih untuk memproduksi bersama dengan China pesawat tempur ringan yang disebut JF-17 Thunder.
Model Blok III dari jet tempur ini telah memperkenalkan peningkatan kemampuan termasuk kemampuan pertempuran luar visual.
Kenapa beli J-10? Apakah mampu melawan Rafale India? atau ada alasan lain
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: