Turki benar-benar sedang dalam posisi sulit untuk membangun kekuatan militernya. Setelah Jerman menolak menjual mesin untuk tank Altay, Turki berusaha beralih ke Korea Selatan. T
etapi meski tidak gagal, pembelian mesin harus dilakukan tidak seperti yang direncanakan.
Negosiasi antara perusahaan Turki dan Korea Selatan untuk memberi mesin pada tank Altay beralih dari rencana produksi bersama di negara Eropa ke kontrak yang siap pakai.
Itu artinya Turki tidak akan mendapat transfer teknologi yang membuat mereka akan mampu membuat mesin sendiri di masa depan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada bulan Oktober 2021 Turki dan Korea Selatan menandatangani letter of intent di mana dua perusahaan Korea Selatan akan memasok mesin dan transmisi untuk tank Altay.
Pabrikan kendaraan lapis baja Turki BMC, yang membuat Altay sedang merundingkan perjanjian strategis dengan pabrikan Korea Selatan Doosan dan S&T Dynamics untuk pekerjaan bersama pada paket daya untuk tank.
Berdasarkan kesepakatan, perusahaan Korea Selatan akan mentransfer pengetahuan untuk mesin dan transmisi dan kemudian diproduksi bersama di Turki.
Tapi rencana itu berubah…..
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: