Pembom B-1B Lancer Angkatan Udara Amerika kembali ke pos terdepan pulau terpencil Diego Garcia di Samudra Hindia, untuk pertama kalinya sejak 2006. Lancer tiba pada saat ketegangan di kawasan Asia-Pasifik yang semakin tinggi, termasuk aktivitas China yang signifikan di Selat Taiwan.
Pentagon pada 19 Oktober 2021 mengumumkan pengerahan B-1 dan sekitar 200 kru. Pesawat tiba pada 17 Oktober. Meskipun Pentagon belum menyebutkan jumlah pembom yang dikirimkan, citra satelit menunjukkan tiga B-1 di lapangan terbang pada 18 Oktober dan 21 Oktober.
Terakhir kali B-1 berada di Diego Garcia adalah pada tahun 2006. Penempatan itu termasuk kecelakaan yang terjadi pada tanggal 6 Mei tahun itu di mana salah satu pembom mengalami kerusakan serius saat mendarat.
B-1, serta B-52 dan, pada tingkat lebih rendah pembom siluman B-2, semuanya menggunakan Diego Garcia untuk misi serangan di Afghanistan selama dekade pertama perang tersebut, sebelum operasi pembom kemudian ditempatkan di pangkalan-pangkalan di Timur Tengah.
Letnan Kolonel Ross Hobbs, direktur operasi Skuadron Bom ke-37 dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan mengatakan penempatan B-1 ke Diego Garcia akan memberi kesempatan untuk menunjukkan jangkauan, kecepatan, dan daya mematikan bomber yang tak tertandingi.
Lama penyebaran yang direncanakan dan jenis misi yang akan diterbangkan B-1 dari Diego Garcia belum terungkap. Biasanya, misi bomber semacam ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen militer amerika kepada sekutu dan mitranya di wilayah tertentu.
Kedatangan B-1 di Diego Garcia terjadi di tengah peningkatan signifikan dalam aktivitas Amerika dan sekutu di seluruh Pasifik, termasuk latihan multinasional tingkat tinggi dan penyebaran kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth dan kelompok tempurnya. Sementara itu, Angkatan Udara China telah sangat aktif bergerak di sekitar Selat Taiwan baru-baru ini, dengan rekor 56 pesawat diterbangkan dalam satu hari.