Pada 2015 Rusia mulai mengirim militernya untuk melakukan operasi di Suriah. Sejak saat itu langit di wilayah tersebut telah dipenuhi jet-jet tempur dari dua kubu. Satu dari kubu Amerika dan koalisi yang kontrak dengan rezim Basar Assad/ Di sisi lain ada Rusia yang berjuang melindungi pemerintah yang sah
Bagi banyak orang menyebut kinerja militer Rusia khususnya Angkatan Udara Rusia dalam perang ini merupakan demonstrasi yang jelas dari teknologi canggih, pelatihan yang ditingkatkan, daya tembak yang menakutkan, dan mobilitas yang hebat.
Tetapi bagi sebagian pihak operasi militer hanya mengalami keberhasilan yang terbatas dan memperlihatkan sejumlah kelemahan. Yang paling utama adalah pesawat yang tidak sesuai dengan kebutuhan perang dan kekurangan persenjataan dan peralatan canggih.
Panasnya langit suriah tidak banyak terungkap. Padahal beberapa kali jet-jet tempur Amerika dan Rusia terbang dalam posisi berdekatan dan saling bersitegang. Bahkan pernah terjadi pesawat serang Su-25 Rusia hampir bertabrakan dengan pesawat tempur siluman F-22 Amerika//
Situasi tersebut terungkap oleh Tom Cooper dalam bukunya Moscow’s Game of Poker Russian Military Intervention in Syria 2015-2017.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: