Lebih dari lima dekade setelah diperkenalkan, Su-25 Grach dan yang oleh NATO disebut sebagai Frogfoot adalah salah satu pesawat yang paling tahan lama dan paling tangguh dalam pertempuran di Angkatan Udara Rusia.
Sebagai kekuatan darat, Uni Soviet selalu mengutamakan kesiapan pasukan daratnya. Pesawat serang darat Ilyushin Il-2 Shturmovik menempatkan dirinya sebagai salah satu pesawat Soviet yang ikonik pada Perang Dunia II. Bahkan Joseph Stalin memproklamirkan Il-2 sama pentingnya bagi Tentara Merah seperti udara dan roti.
Namun pada akhir 1960-an, Angkatan Udara Soviet mendapati dirinya kekurangan pesawat dukungan udara jarak dekat yang dimodernisasi. Yaitu pesawat serang lapis baja yang dirancang untuk melakukan misi serangan bersama dengan pasukan darat. Pada tahun 1969, militer meluncurkan kompetisi pengadaan platform CAS baru. Sukhoi memenangkan tender dengan demonstran konsep T-8, yang dikembangkan dalam beberapa iterasi hingga membentuk Su-25 Grach.
Su-25 adalah pesawat bermesin ganda, satu kursi dan mulai beroperasi pada tahun 1981. Tepat pada saat Soviet menginvansi Afghanistan. Frogfoot dibangun dari badan pesawat logam komposit lapis baja berat, yang dirancang untuk menahan tembakan berbasis darat. Tidak seperti A-10 Thunderbolt II Amerika, kokpit Su-25 memiliki penutup bergaya titanium “bak mandi” untuk memberi pilot perlindungan tambahan.
Simak selengkapnya dalam tayangan berikut: