Site icon

Sulit Dibantah F-16 Adalah Pesawat Badass

Ketika Kapten Angkatan Udara AS Gary “Nordo” North lepas landas sebagai pemimpin penerbangan empat F-16 pada pagi Desember 1992, Fighting Falcon sudah menjadi pesawat tempur yang dihormati dan ditakuti secara global. Pada saat itu, lebih dari 2.500 F-16 telah dikirim ke seluruh dunia dan  mengumpulkan hampir 5 juta jam terbang.

Tapi Minggu pagi itu, North hanya peduli dengan F-16D dua kursi yang dia terbangkan dan tiga lainnya dari Skuadron Tempur 310 “Top Hats” yang dia pimpin. Mereka berada di atas perbatasan Irak selatan sebagai bagian dari Operation Southern Watch. Berpatroli di zona larangan terbang yang telah didirikan Amerika, Inggris, dan Prancis setelah Perang Teluk.

Saat penerbangan bertemu dengan sebuah kapal tanker KC-135, North dan kru di belakangnya mendengar komunikasi intens antara empat F-15 Eagles dan pesawat kontrol udara E-3. Sebuah MiG-25 Angkatan Udara Irak  telah menyeberang ke zona larangan terbang dan bergegas kembali ke utara dengan kecepatan supersonik.  F-15 bergebas mengejarnya.

Dalam afterburner penuh, para Eagle dengan cepat menghabiskan bahan bakar mereka dan terpaksa pergi. Itu membuat F-16 Nordo yang memiliki callsign “Benji 41” menjadi jet tempur Amerika di daerah tersebut. North dan wingmannya mempersingkat pengisian bahan bakar dan  hanya mengambil cukup bahan bakar untuk menutupi waktu patroli yang ditugaskan.Sementara dua F-16 yang tersisa tetap mengisi bahan bakar sepenuhnya.

Hampir segera, pengontrol do pesawat E-3 mengarahkan sepasang F-16 ke arah MiG Irak lainnya yang menuju zona larangan terbang yang dengan cepat berbalik ke utara. E-3 mendeteksi dua jet tempur Irak lagi. Setiap kali F-16 Utara berbelok ke arah mereka, mereka berbalik dari zona larangan terbang. Tapi yang ketiga, memasuki zona 30 mil barat pada ketinggian 30.000 kaki dan  terus terbang ke timur. Lurus menuju Benji 41.

Selengkapnya simak tayangan berikut:

Exit mobile version