Seekor tikus bernama Magawa menjalani karier pentingnya tanpa banyak publikasi. Tidak banyak yang tahu hewan pengerat ini telah bertanggung jawab pada selamatnya puluhan atau bahkan ratusan nyawa. Magawa yang menghabiskan lima tahun (2016-2021) mengendus senjata perang berbahaya yang tidak meledak di sejumlah pedesaan Kamboja. Dia diakui telah memimpin penangannya lebih dari 100 alat peledak yang terkubur.
Kini tikus tersebut telah dinyatakan pensiun dari kariernya. Pahlawan ini adalah tikus Gambia. Hewan ini besarnya biasanya hingga sepanjang 3 kaki (sekitar 90 cm) termasuk ekornya yang panjang seperti cambuk.
Berasal dari Afrika sub-Sahara, tikus umumnya adalah hewan yang jinak dan sering dipelihara sebagai peliharaan.
Seperti banyak hewan pengerat lainnya, tikus Gambia memiliki penglihatan yang buruk, tetapi mengimbanginya dengan indra penciuman yang luar biasa.
Pelatih Magawa di organisasi nirlaba Belgia APOPO mengajarinya untuk mengendus bahan peledak tingkat militer. Tikus pada dasarnya adalah sensor hidup, yang mampu mendeteksi ranjau darat, bom, dan bahan peledak lainnya.
Selengkapnya simak tayangan berikut: