Site icon

Era Delta IV Rusia Mulai Berakhir

Kapal selam Kelas Delta IV

Angkatan Laut Rusia akan menonaktifkan kapal selam bertenaga nuklir strategis Yekaterinburg yang telah beroperasi selama 36 tahun. Langkah ini sekaligus menjadi tanda era kelas Delta IV akan segera berarkhir.

Sebuah sumber di industri pertahanan dalam negeri mengatakan kepada TASS pada Rabu 4 Mei 2021 mengatakan Yekaterinburg akan ditarik dari Armada Utara pada tahun 2022. Kapal akan dikirim ke pembuangan.

Kapal yang menjadi bagian dari Proyek 667BDRM ‘Delfin’ atau oleh NATO disebut sebagai Delta IV tersebut merupakan kapal selam pembawa rudal bertenaga nuklir strategis yang mulai dibangun pada tahun 1982. Kapal diluncurkan pada tahun 1984 dan diterima Angkatan Laut Rusia dua tahun kemudian.

Kapal dengan nomor lambung K-84 ini menjadi kapal selam Kelas Delta IV yang dipensiun. Setelah Yaketerinburg pensiun masih akan ada tujuh kapal selam kelas ini yang akan tetap aktif. Namun pada akhirnya seluruh kapal akan digantikan kelas Borei Rusia yang sudah lama ditunggu.

Pengembangan Delta IV dimulai pada 10 September 1975. Kapal pertama, K-51 ditugaskan ke armada Utara pada bulan Desember 1985 dan antara 1985 hingga 1990 tujuh Delta IV dibangun. Delta IV adalah modifikasi lebih lanjut dari Delta III, dengan peningkatan diameter lambung bertekanan dan bagian lambung yang lebih panjang. Country of origin  Soviet Union

Kapal memiliki panjang  166 m dan lebar 12.3 m serta bobot hingga 18 200 ton saat menyelam atau 1.200 ton lebih berat dan 12 m lebih panjang dibandingkan Delta III. Kedalaman operasi adalah 300 meter dan kedalaman maksimal 400 meter. Kapal memiliki kecepatan 14 knot di permukaan dan 24 knot saat menyelam. Kapal diawaki 135 kru.

Kapal-kapal ini dibangun secara paralel dengan kelas Typhoon untuk mengantisipasi seandainya kapal besar tersebut tidak berhasil.

Delta IV adalah platform strategis  dirancang untuk menyerang instalasi militer dan industri serta pangkalan angkatan laut. Kapal selam itu awalnya dilengkapi dengan rudal R-29RM. Ini adalah rudal balistik berbahan bakar cair tiga tahap dengan jangkauan maksimum 8.300 km. Hulu ledak terdiri dari 4 Multiple Independent Targeted Re-entry Vehicle (MIRV) dengan  masing-masing berkapasitas 200 kT atau 10 MIRV, dengan nilai 100 kT.  R-29RM kemudian digantikan oleh R-29RMU2 Sineva. Saat ini kapal-kapal ini membawa rudal R-29RMU2.1 yang ditingkatkan lebih lanjut.

Kapal selam memiliki empat tabung torpedo 533 mm dan dapat meluncurkan rudal atau torpedo anti-kapal Novator dengan jangkauan 45 km dan dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir 200 kT. Hingga 18 rudal atau torpedo dibawa ke dalam kapal.

Sejak 1999 sebuah kapal selam kelas Delta IV, K-64, diubah menjadi kapal tujuan khusus. Semua silo misilnya telah dihapus. Setelah konversi pada tahun 2002, namanya diubah menjadi BS-64 dan menjadi kapal induk untuk kapal selam mini untuk pengumpulan intelijen bawah air. Kapal ini diluncurkan kembali pada tahun 2015.

Yekaterinburg yang akan dipensiun memiliki sejarah yang unik. Kapal ini mengalami sejumlah kecelakaan dan kegagalan. Pada tahun 1989, kapal selam tersebut berpartisipasi dalam Operasi Behemoth, Yaketerinburg direncanakan meluncurkan seluruh rudal balistik antar benua R-29RM Shtil yang berjumlah 16. Ini diharapkan menandai pertama kalinya sebuah kapal selam berhasil melakukan peluncuran salvo lengkap sekaligus.

Namun latihan tersebut tidak berhasil karena kebocoran bahan bakar roket yang menghancurkan setidaknya satu rudal. Meskipun rusak parah, kapal selam masih bisa selamat.

Bencana juga hampir melanda Yekaterinburg pada 29 Desember 2011 ketika kapal selam itu berlabuh di galangan kapal di Roslyakovo. Saat menjalani perbaikan, ada bagian kapal selam yang terbakar. Api berkobar selama hampir 24 jam dan menyebar ke sejumlah bagian kapal selam.

Petugas pemadam kebakaran tidak dapat memadamkan api hingga diputuskan Yekaterinburg akhirnya ditengelamkan ke laut meskipun risikonya membanjiri bagian dalam kapal selam dengan air laut yang korosif. Setelah insiden tersebut, negara asing dan media internasional diyakinkan bahwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan risiko  besar, karena torpedo kapal selam dan rudal nuklir telah dilepas sebelum pemeliharaan terjadwal. Masalahnya keterangan itu diragukan.

Dalam wawancara dengan surat kabar Rusia Kommersant, seorang perwira Angkatan Laut Rusia mengungkapkan amunisi kapal selam sebenarnya belum diambil dan ini jelas melanggar protokol keselamatan Angkatan Laut Rusia. Rudal kapal selam R-29RM Shtil memiliki hulu ledak plutonium, dan meskipun muatan nuklir kapal selam tidak mungkin menyebabkan ledakan nuklir, mudah untuk membayangkan partikel radioaktif dimuntahkan keluar dari kapal selam. Beruntung bencana itu dapat dihindari. Setelah perbaikan tiga tahun, Yekaterinburg bergabung kembali dengan Armada dan umur layanannya diperpanjang lima tahun.

Delta IV direncanakan akan digantikan oleh kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir yang besar dan kuat kelas Borei yang juga akan menggantikan kelas Typhoon Rusia.

Exit mobile version