Sistem drone Bayraktar TB2 buatan Turki muncul di langit wilayah Donbass di Ukraina Timur. Kremlin secara terbuka mengatakan kecewa dengan hal ini. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Selasa 13 April 2021 mengatakan jelas, hampir tidak ada yang bisa disyukuri ketika tahu drone Turki muncul di suatu tempat di Donbass.
Dia mengatakan ekspor drone Turki ke berbagai negara adalah masalah serius. Ankara membeli sesuatu dari Rusia dan mengirimkan produk mereka ke tempat lain. Menurutnya harus ada pengaturan yang sesuai, termasuk kontrol ekspor di mana semua hal ini dibahas.
Bayraktar TB2, yang dikenal sebagai pemburu Pantsir adalah Sistem Pesawat Tak Berawak taktis jarak jauh dengan ketinggian menengah. Drone dikembangkan oleh Kale-Baykar, perusahaan patungan Baykar Makina dan Kale Group. Drone ini telah melakukan ribuan jam terbang tempur dari Afrika Utara hingga Kaukasus.
Dua tahun sebelumnya, Angkatan Bersenjata Ukraina telah menerima kendaraan udara tak berawak bersenjata Bayraktar TB2 yang pertama. Selain itu, pada awal Oktober 2020, UkrSpetsEksport melaporkan Ukraina sedang bernegosiasi untuk membeli 48 drone Bayraktar TB2 tambahan dari Turki.
Rusia layak khawatir dengan kemunculan drone ini, karena mereka menunjukkan hasil yang sangat baik dalam perang melawan sistem pertahanan udara modern buatan Rusia. Portofolio drone pemburu-pembunuh Turki ini berisi lebih dari selusin sistem Pantsir, Tor, Osa, dan ratusan tank dan pengangkut personel lapis baja.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Senin memperingatkan Turki tentang pengiriman pesawat tak berawak ke Ukraina dengan mengatakan bahwa Turki harus menahan diri dari memprovokasi di Ukraina.
Lebih lengkap simak tayangan berikut: