Rusia terus menumpuk kekuatan militernya di dekat perbatasan Ukraina. Bahkan video yang diposting di media sosial menunjukkan mortir self-propelled 2S4 Tyulpan atau Tulip Rusia bergerak menuju perbatasan dengan diangkut kereta api. Sistem artileri berat terlihat di stasiun kereta api di Kropotkin, wilayah Krasnodar.
Mortir berat ini dipasang pada sasis self-propelled tracked. Sistem hidrolik menaikkan dan menurunkan tabung dari posisi pembawa ke posisi menembak. Karena ukurannya yang besar, ia dapat menembakkan hulu ledak ledak tinggi, pembakar, amunisi dipandu, cluster, neutron, dan nuklir. Beberapa di antaranya mampu mengenai target pada jarak sekitar 20 km. Ia juga dapat menembakkan amunisi dipandu laser “Smel’chak”.
Mortir self-propelled 2S4 secara praktis sebenarnya telah dihapus dari layanan, dengan sekitar 430 dari senjata ini masih disimpan di pangkalan militer. Tetapi sejak 2016 sebagian kembali digunakan.
Selain itu, pada awal November 2017, media Rusia melaporkan Urals Transport Engineering Plant (Uraltransmash) memodernisasi sejumlah mortir self-propelled yang unik, yang telah lama menjadi cadangan. Menurut media lokal, jumlah pasti mortir self-propelled yang ditingkatkan dirahasiakan, tetapi perlu dicatat bahwa proyek tersebut telah dimulai pada tahun 2016.
Pada bulan Desember 2017, brigade artileri dari angkatan bersenjata gabungan ke-2 yang ditempatkan di wilayah Orenburg secara resmi telah menerima gelombang pertama dari 8 mortir self-propelled 2S4 yang ditingkatkan.
Moskow dilaporkan juga mengirimkan regu sniper di wilayah Donbass. Mereka dikerahkan dalam kelompok-kelompok kecil dan tersebar di sepanjang garis depan. Pasukan sniper jitu Rusia dilengkapi dan terlatih dengan baik, mereka menggunakan senapan dan peralatan modern.
Untuk informasi selengkapnya simak tayangan berikut: