Ini Harga Ekspor Jet Tempur KF-X

Ini Harga Ekspor Jet Tempur KF-X

Korea Aerospace Industries (KAI) mengakui ada keterlambatan hingga enam bulan dalam pengembangan KF-X. hal ini karena jet tempur tersebut membutuhkan komponen utama yang diimpor dari Eropa dan Amerika. Namun, pandemi COVID-19 memicu penutupan di wilayah tersebut yang memperlambat jadwal proyek.

Namun Song Ho-chul, kepala business management strategy KAI memastikan telah berhasil mengembalikan semuanya ke jalurnya pada akhir Desember.  Dia juga menyatakan peluncuran jet tempur generasi 4,5 tersebut akan dilakukan pada minggu kedua April 2021 ini. Setelah itu mulai 2028, KAI akan mulai mengekspor pesawat tersebut dengan akan mengandalkan pada daya saing harga.

Ryu Kwang-su, kepala divisi program pesawat  KAI mengatakan dibutuhkan sekitar US$99-US$177 juta untuk memperoleh satu jet tempur F-35. Lockheed Martin bertujuan untuk menurunkan harga menjadi US$ 80 juta per unit atau sekitar Rp1,2 triliun. Tetapi biaya perawatannya sangat tinggi sehingga bahkan Amerika sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan pesawat tempur generasi 4,5 baru atau meningkatkan pesawat tempur yang ada.

Sementara KAI berencana menetapkan harga pesawat tempurKF-X sebesar US$65 juta atau sekitar Rp942 miliar dengan biaya perawatan yang diminimalkan. Kwang-su yakin kisaran harga seperti itu akan menawarkan KF-X keunggulan kompetitif di pasar ekspor global.

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto direncanakan akan menghadiri peluncuran jet tempur tersebut. Bagaimanapun Indonesia saat ini masih bergabung dalam program itu meski statusnya semakin memunculkan pertanyaan. Namun media Yonhap menyebut kehadiran Prabowo bisa menjadi tanda bahwa Indonesia masih berkomitmen dalam proyek bersama jet tempur yang oleh Indonesia disebut sebagai IFX tersebut.

Seperti diketahui, keikutsertaan Pemerintah Indonesia di proyek jet tempur tersebut tak berjalan mulus. Indonesia sempat terlambat membayar komitmen pendanaan. Bahkan tersiar kabar, Indonesia berencana keluar dari proyek pengembangan jet tempur bersama itu.

Dari kerja sama awal, Indonesia berkontribusi 20 persen dari total dana pengembangan yang mencapai US$7,9 miliar atau sekitar Rp 114 triliun. Sementara pemerintah Korea Selatan menanggung pembiayaan 60 persen dan KAI berkontribusi 20 persen. Indonesia dalam rencana akan akan mendapatkan sebanyak 48 unit yang dibangun di PTDI, Bandung. Sedangkan KAI akan memproduksi 120 unit jet tempur KFX untuk militer Korsel.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.