Pada Februari 2021 perang hybrid Rusia melawan Ukraina memasuki tahun kedelapan dan ketegangan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Ukraina menuduh Rusia menumpuk kekuatan besar-besaran di perbatasan yang mengancam keamanan negara tersebut.
Selama periode sejak 2021, Kremlin telah berhasil menduduki Krimea dan sebagian besar wilayah di wilayah perbatasan timur Ukraina Donbas. Namun pada saat yang sama pengaruh Rusia atas 92,8% sisa Ukraina telah jatuh ke posisi terendah yang tidak disaksikan selama lebih dari tiga ratus tahun.
Meskipun perang yang sedang berlangsung masih belum terlihat, semakin jelaslah bahwa peristiwa-peristiwa dalam tujuh tahun terakhir telah kepergian Ukraina dari pengaruh Rusia. Bukti pergeseran bersejarah ini dapat dilihat di seluruh masyarakat Ukraina.
Secara politis, dukungan untuk pasukan pro-Rusia Ukraina telah jatuh secara signifikan kurang dari setengah tingkat sebelum perang. Partai-partai politik Ukraina yang condong ke Moskow awalnya mampu membentuk mayoritas parlemen dan memenangkan pemilihan presiden kurang dari satu dekade lalu.
Kini mereka berjuang untuk melewati batas 20% dalam pemilihan umum dan sangat bergantung pada basis pemilihan yang menua yang didorong oleh nostalgia akan stabilitas Soviet. Ini menyisakan sedikit ruang untuk kebangkitan masa depan dalam keberuntungan politik.
Kemampuan Rusia untuk mendominasi Ukraina secara ekonomi juga sangat berkurang. Sebelum perang Rusia menyumbang sekitar 30% dari neraca perdagangan tahunan Ukraina. Pada tahun 2020, angka itu turun menjadi sekitar 7%. Selama periode yang sama, perdagangan Ukraina dengan China dan Uni Eropa telah berkembang pesat. Sementara itu tenaga kerja migran Ukraina yang cukup besar telah berpaling dari tujuan tradisional mereka yakni Rusia menuju Uni Eropa.
Untuk lebih lengkap simak tayangan berikut:
