Jet tempur yang diterbangkan pasukan pimpinan jenderal Libya Khalifa Haftar secara diam-diam telah ditingkatkan dan diperbaiki menggunakan suku cadang yang dikirim oleh Rusia selama 2019 dan 2020. Jika benar ini melanggar embargo senjata PBB yang ada.
Sumber keamanan yang mengetahui operasi tersebut mengatakan bagian-bagian pesawat diterbangkan ke pangkalan udara Benina, yang terletak di selatan Benghazi dan berdekatan dengan bandara Internasional Benina.
Menurut sumber, setelah pesawat ditingkatkan menggunakan komponen Rusia, gambar pesawat sering diposting ke media sosial dengan keterangan yang mengklaim bahwa mereka telah diperbaiki menggunakan bagian pesawat era Muamar Ghaddafi.
Sumber itu mengatakan meskipun beberapa bagian diambil dari timbunan stok lama atau dibuat dari awal, banyak komponen utama dibawa oleh pesawat pemasok yang dikoordinasikan oleh Rusia.
Sebagaimana dilaporkan Middle East Business Intelligence 22 Februari 2021, Pesawat sering terlihat seperti tambal sulam dari bagian-bagian lama pdi luar, tetapi di dalam mereka akan dipasang bagian-bagian baru dari Rusia, dengan beberapa elemen ditingkatkan sehingga pesawat dapat bekerja lebih baik. Setidaknya tiga model pesawat menerima peningkatan. Mereka adalah MiG-21, Sukhoi Su-24 dan Sukhoi Su-27. Peralatan yang diimpor oleh Rusia termasuk bagian-bagian yang berkaitan dengan mesin pesawat serta senjata yang dipasang di pesawat.
Pada 4 April 2019, Khalifa Haftar meluncurkan kampanye militer untuk mencoba mengambil kendali Tripoli, ibu kota Libya dan lokasi Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional. Rencana untuk membuat jet tempur LNA yang ada jauh lebih baik datang setelah serangan awal Tripoli.
Angkatan udara yang dikendalikan oleh Hafter adalah kunci strateginya untuk merebut Tripoli. Tetapi pesawat terus-menerus jatuh atau dihancurkan oleh senjata anti-pesawat. Ini mendorong Rusia menawarkan untuk meningkatkan pesawat yang ada sehingga mereka tidak terlalu rentan terhadap serangan dan kecil kemungkinannya untuk mengalami kerusakan.
Awal operasi untuk meningkatkan armada pesawat tempur Haftar yang ada bertepatan dengan pengiriman jet tempur buatan Rusia ke Libya untuk memperluas angkatan udara Haftar.
Pada Mei 2020, Komando Afrika Amerika yang bertanggung jawab atas operasi militer AS di negara-negara Afrika, merilis foto-foto yang menunjukkan jet tempur Rusia dikerahkan ke Libya untuk mendukung kontraktor militer swasta yang disponsori negara Rusia yang beroperasi di darat di sana. Pesawat tempur Rusia tiba di Libya, dari pangkalan udara di Rusia, setelah transit di Suriah di mana Africom mengatakan mereka dicat ulang untuk menyamarkan asal Rusia mereka. Africom kemudian mengatakan bahwa jet yang terbang ke Libya terdiri dari setidaknya 14 MiG-29 dan beberapa Su-24.
Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan embargo senjata di Libya sejak Februari 2011 terkait dengan pasokan atau persenjataan dan perlengkapan militer. Tidak diketahui secara pasti rute mana yang diambil penerbangan pasokan untuk mengirimkan suku cadang pesawat ke pangkalan udara Benina Libya sehingga armada Haftar dapat ditingkatkan.