Unit pemberontak dukungan Turki, yang dikenal sebagai Al-Fatah al-Mubin mengklaim telah menembak jatuh pesawat tak berawak Orlan-10 Rusia di atas Gunung Zawiya yang strategis, di wilayah Jabal al-Zawiya di provinsi barat laut Suriah, Idlib.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di media sosial, kelompok Al-Fatah al-Mubin mengklaim menembak jatuh drone tersebut menggunakan senapan mesin. Orlan-10 adalah sistem udara tak berawak yang dikembangkan oleh perusahaan Rusia, Special Technology Center LLC di St Petersburg. Drone tersebut dalam pelayanan dengan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia.
Drone dimaksudkan untuk berbagai misi termasuk pengintaian udara, observasi, pemantauan, pencarian dan penyelamatan, pelatihan tempur, jamming, deteksi sinyal radio, dan pelacakan target.
Kelompok itu mengatakan pesawat itu telah melakukan misi pengintaian udara di atas Gunung Zawiya yang strategis. Gunung Zawiya memiliki kepentingan strategis karena menghadap ke jalan raya M4 yang menghubungkan Aleppo dan Latakia.
Pada September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Sementara sumber militer Suriah mengatakan pesawat tak berawak Orlan-10 Rusia jatuh di provinsi Idlib karena alasan teknis. Disebutkan juga bahwa itu adalah pesawat tak berawak kedua dari model ini yang mengalami kecelakaan dalam dua hari.