Angkatan Udara Amerika sedang bersiap untuk mengerahkan pembom ke Norwegia untuk pertama kalinya. Sebuah detasemen B-1B, disertai dengan lebih dari 200 personel, akan tiba di Pangkalan Udara Utama Ørland Norwegia dalam waktu dekat karena Pentagon mengintensifkan fokusnya pada wilayah Arktik yang penting secara strategis.
Komando Eropa Amerika pada 2 Februari 2021 mengumumkan tim pendahulu akan menuju ke Ørland sebelum B-1B mendarat, tetapi tidak mengatakan secara spesifik kapan pembom akan tiba. Ada laporan bahwa pesawat itu bisa melintasi Atlantik akhir pekan ini.
Angkatan Udara AS di Eropa secara rutin menampung berbagai pesawat Amerika. Namun, pembom hampir secara eksklusif beroperasi di Pangkalan Angkatan Udara Fairford di Inggris. Meski begitu, ada upaya untuk menambah jumlah lokasi operasi di wilayah tersebut untuk pembom Amerika dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun Ørland terletak lebih dari 300 mil dari Lingkaran Arktik, penyebaran tersebut menandakan komitmen Angkatan Udara yang meningkat untuk bekerja bersama sekutu NATO dan mitra lainnya di perbatasan barat laut Rusia serta kemampuannya untuk bekerja di High North. Pangkalan Norwegia adalah rumah bagi armada pesawat tempur siluman F-35A Angkatan Udara Norwegia dan juga secara berkala menjadi tuan rumah pesawat Sistem Peringatan dan Kontrol Lintas Udara NATO E-3A dari Pangkalan Udara Geilenkirchen di Jerman.
Juli lalu, Angkatan Udara Amerika mengumumkan Strategi Arktik baru yang menyerukan peningkatan kehadiran di kawasan itu untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia. Wilayah yang lebih luas telah diidentifikasi sebagai titik nyala potensial, karena perubahan iklim melihat pergolakan untuk mengamankan potensi kekayaan yang ditawarkan oleh sumber daya alam, serta rute perdagangan maritim baru yang tidak lagi dibatasi oleh es laut sepanjang tahun.
Hingga saat ini, misi pembom di atas Arktik telah dilakukan dari RAF Fairford. Pada kesempatan lain misi nonstop telah diterbangkan dari pangkalan udara di Amerika Serikat. Penyebaran ke Ørland akan membawa pesawat lebih dekat ke area operasi dan mengirim sinyal yang kuat untuk Moskow.
Selain itu, ada nilai yang signifikan dalam kemampuan mengerahkan pembom ke lokasi berbeda dari perspektif operasi terdistribusi. Memiliki hanya satu pangkalan di wilayah di mana pembom dikirim secara teratur dapat diprediksi dan membuat aset tersebut rentan.
Menempatkan pengebom di Norwegia, meski untuk sementara, jelas sejalan dengan postur baru ini. Penempatan bomber pertama di Ørland juga melanjutkan hubungan militer Amerika yang berkembang dengan mitranya dari Norwegia, yang musim panas lalu juga melakukan manuver gabungan profil tinggi antara enam pembom B-52H Stratofortress yang terbang dari RAF Fairford, bersama dengan pesawat tempur F-35A dan F-16 Norwegia. Misi serupa juga dilakukan tahun sebelumnya, lagi-lagi melibatkan B-52 dan F-16.
Kegiatan militer Amerika lainnya yang diarahkan ke Kutub Utara adalah Latihan Trident Juncture pada Oktober dan November 2018. Latihan menguji kemampuan NATO mempertahankan Norwegia dan jelas dimaksudkan untuk mengatasi ancaman Rusia yang kembali bangkit. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, Angkatan Laut Amerika mengirim kapal induk, USS Harry S. Truman, ke Laut Utara untuk mendukung latihan tersebut.
Sementara itu, Rusia membentuk Komando Strategis Gabungan Armada Utara baru pada tahun 2014, yang bertanggung jawab atas wilayah Arktik, Atlantik Utara, dan Skandinavia. Ini termasuk Armada Utara, aset yang terkonsentrasi di Semenanjung Kola, serta garnisun militer, dan pangkalan udara. Pesawat militer Rusia sekarang lebih sering beroperasi dari lapangan terbang yang terletak di depan di High North,. Kemampuan serangan konvensional jarak jauh khusus yang ditawarkan oleh B-1 – dalam bentuk Rudal Udara ke Permukaan AGM-158, dan Rudal Anti-Kapal Jarak Jauh AGM-158C akan menjadi kekuatan untuk melawan Armada Utara Rusia.
Jika krisis atau konflik meletus di wilayah Kutub Utara atau Atlantik Utara, kekuatan udara Amerika diharapkan memainkan peran penting. Pengerahan B-1 yang akan datang ke Norwegia ini tidak hanya akan membantu melatih untuk kemungkinan seperti itu, tetapi juga diharapkan berfungsi untuk mencegah potensi agresi di bagian dunia yang semakin diperebutkan ini.
